Selasa 22 Oct 2013 15:33 WIB

Keberangkatan Jamaah ke Bandara Akan Diperlambat

Rep: nur hasan murtiaji/ Red: Taufik Rachman
Terminal Haji di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, Arab Saudi.
Foto: skyscrapercity.com
Terminal Haji di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia dinilai terlalu lama berada di Bandara Jeddah sebelum diterbangkan ke Tanah Air. Hal ini menyebabkan beberapa jamaah mengalami kebosanan karena waktu tunggu yang relatif lama selama di bandara.

Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat mengatakan, akibat jamaah diberangkatkan terlalu cepat dari Makkah menuju Jeddah, mereka telantar di bandara. Menghadapi keluhan ini, pihaknya sudah memerintahkan untuk memperlambat keberangkatan.

"Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sudah mengirimkan surat ke Kementerian Haji Saudi untuk diturunkan (keberangkatan jamaah) dari 12 jam (sebelum pesawat take off) menjadi delapan jam," kata Arsyad di Makkah, Selasa (22/10). Surat tersebut kata Aryad, dikirim Senin malam.

Menurut Arsyad, kebijakan ini diambil karena pada tiga hari pertama pemberangkatan jamaah dikhawatirkan terjadi kemacetan di jalan atau keterlambatan di check point sehingga pemberangkatan jamaah dari Makkah ke Jeddah diberi rentang waktu cukup panjang.

Di luar dugaan, proses pemberangkatan jamaah dari Makkah ke Jeddah berjalan cepat, sehingga waktu 12 jam menjadi terlalu lama. "Masa menunggu jamaah di bandara pun menjadi terlampau panjang," kata Arsyad.

Terkait hal ini, jelas Arsyad, Daker Makkah sudah melakukan rapat yang dipimpin langsung oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Anggito Abimanyu. Prinsipnya bagaimana mengurangi kepadatan jamaah di bandara. "Bagaimana kita bisa menahan jamaah agar tidak berangkat terlalu cepat. Kalau bisa sembilan atau delapan jam sebelum take off," kata Arsyad.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Naqabah (semacam Organda) dan mereka justru membenarkan seharusnya pemberangkatan jamaah dari Makkah itu minimal 10 jam sebelum take off, bukan 12 jam. Itu pun dengan  perhitungan dua jam untuk persiapan, dua jam pemberangkatan, sehingga masa tunggu jamaah di bandara hanya enam jam. “Mestinya seperti itu,” ujar Arsyad.

Upaya lobi juga sudah ditempuh ke pihak Muassasah. Namun, mereka mengatakan, pihaknya juga terikat dengan ketentuan dari Kementerian Haji. Kalau memberangkatkan kurang dari 12 jam, itu dianggap sebagai pelanggaran. "Mudah-mudahan hari ini dan besok sudah terlaksana sehingga tak menumpuk di bandara."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement