REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Seorang jamaah haji dari Provinsi Riau terpaksa harus bertahan lebih lama di Mekah, Arab Saudi, karena mengalami gangguan jantung dan harus menjalani operasi di rumah sakit setempat.
"Ada satu jamaah yang kepulangannya terpaksa ditunda karena sakit jantung dan harus dioperasi di Mekah," kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau Tarmizi Tohor di Pekanbaru, Kamis.
Ia mengatakan jemaah yang sakit itu berasal dari Kabupaten Bengkalis, tepatnya dalam kloter 9 gabungan jamaah asal Bengkalis dan Pekanbaru. Tarmizi belum bisa memastikan identitas jamaah tersebut.
"Saya masih terus berkomunikasi dengan pimpinan kloternya," ujar Tarmizi. Ia mengatakan hingga kini telah ada lima jemaah haji asal Provinsi Riau yang meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji.
"Laporan yang masuk ke kita, saat ini ada 5 Jemaah haji asal Riau yang meninggal dunia di Mekkah dan Madinah," katanya.
Dari hasil laporan tim Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Mekah dan Madinah, para jemaah yang meninggal di tanah suci ini kebanyakan menderita penyakit kelaian yang sudah dibawa sejak dari tanah air.
Tarmizi mengatakan pemulangan jenazah tersebut akan berbeda waktu dengan rombongan lainnya. "Jenazah mereka akan dipulangkan dengan pesawat dan biaya dari asuransi masing-masing," ujarnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Riau, Muhammad Aziz mengatakan ada penurunan jumlah jemaah haji yang meninggal di tanah suci dibandingkan sebelumnya.
"Selain disebabkan adanya pengurangan jumlah jemaah, ini juga disebabkan sistem pelayanan terhadap jemaah yang meningkat dari hari ke hari," katanya.
Menurut jadwal yang ditentukan, jemaah haji asal Riau akan tiba di Embarkasi Kota Batam pada hari ini Kamis (24/10). Kloter pertama yakni Jemaah asal Kota Dumai yang berjumlah sebanyak 224 orang. Jemaah haji Riau sendiri melalui Embarkasi Batam terdiri dari 11 kloter, dimana tiga diantaranya kloter gabungan dengan Provinsi tetanga.
- Jumlah Jemaah haji asal Riau yang berangkat tahun ini berjumlah 4031 orang dengan 26 Petugas, dan 18 dari BPIH serta 29 orang tenaga medis.