Kamis 24 Oct 2013 18:54 WIB

Jamaah Diminta Tak Beri Tip Sopir Bus

   Jamaah haji menunaikan shalat Dzuhur berjamaah saat melaksanakan ibadah wukuf di Arafah, Senin (14/10).  (AP/Amr Nabil)
Jamaah haji menunaikan shalat Dzuhur berjamaah saat melaksanakan ibadah wukuf di Arafah, Senin (14/10). (AP/Amr Nabil)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jamaah haji Indonesia yang melakukan perjalanan dari Makkah menuju bandara di Jeddah untuk pulang ke Tanah Air diimbau tidak memberi tip kepada sopir bus yang mengantar mereka.

"Pada saat pemulangan diinstruksikan kepada perusahaan-perusahaan angkutan (ada 8 perusahaan) untuk menjaga jamaah dari permintaan-permintaan itu," kata Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat di Makkah, Kamis.

Menurut Arsyad, instruksi itu keluar setelah pihaknya mendapat laporan dari lembaga-lembaga pengawas bahwa pada periode prawukuf ada sopir yang minta tip dari jemaah saat perjalan dari Madinah ke Makkah.

"Kita berupaya supaya jamaah tidak terganggu oleh permintaan-permintaan seperti itu. Kalau dalam pelaksanaannya mereka melakukan pelanggaran, laporkan ke nomor yang tertera di bus masing-masing," kata Arsyad.

Pada setiap bus yang mengantar jemaah ke Jeddah ditempeli pengumuman agar jemaah tidak memberi tip kepada sopir. Pada pengumuman tersebut tertera nomor telepon perusahaan angkutan yang bisa dilapori jika sopir nakal. "Perusahaan dengan tegas akan memecat sopir-sopir yang mengutip uang dari jemaah," ujarnya.

Tahun lalu, kata Arsyad, ada sopir yang mengemudi secara ugal-ugalan saat penumpang menolak memberi tip, akibatnya terjadi tabrakan beruntun. "Saya harap tahun ini tidak terjadi," katanya.

Selain itu, Arsyad mengingatkan kembali agar jamaah tidak terburu-buru meninggalkan pemondokan menuju Jeddah karena akan terlalu lama menunggu di bandara.

"Ketentuan yang berlaku jamaah berangkat dari Makkah ke Jeddah delapan jam sebelum take off," katanya.

Waktu tersebut, kata dia, sudah mempertimbangkan lamanya perjalanan dari Makkah ke Jeddah, antrean check in, imigrasi hingga naik ke pesawat.

"Sayangnya banyak maktab yang memberangkatkan lebih awal sehingga jamaah terlalu lama menunggu, sementara ruang tunggu bandara terbatas," kata Arsyad.

Ia mengaku sudah meminta para ketua sektor agar memastikan jemaah berangkat tepat waktu dan memberikan informasi yang benar mengenai keberangkatan kepada jamaah.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement