Kamis 24 Oct 2013 23:04 WIB

Belanja Jamaah Haji Tahun Ini Turun 31 Persen

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Musim haji toko-toko di kota Makkah diserbu pembeli.
Foto: Heri Ruslan/Republika Online
Musim haji toko-toko di kota Makkah diserbu pembeli.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menurut sebuah penelitian, pengeluaran belanja jamaah haji tahun ini sebesar 18 miliar saudi riyal. Atau, turun 31 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 26 miliar saudi riyal. 

Penelitian tersebut dilakukan oleh profesor ekonomi di Umm Al-Qura Abid Al-Abdalli untuk suratkabar Al-Eqtisadiah. Dalam studi itu disebutkan penurunan belanja merupakan hasil dari berkurangnya kuota haji oleh pemerintah Saudi karena pekerjaan perluasan Masjidil Haram. 

Seperti dilansir Arab News, Senin (21/10), studi juga menyatakan jumlah jamaah luar negeri turun 21 persen dengan kontrak pengeluaran mereka sebesar 15,2 miliar saudi riyal. Bandingkan dengan tahun lalu yang jumlahnya 19,3 miliar saudi riyal. 

Begitu juga dengan belanja jamaah dalam negeri yang turun 58 persen menjadi 2,9 miliar saudi riyal dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 6,9 miliar saudi riyal. 

Jumlah jamaah haji domestik turun lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh otoritas haji. Penurunan jumlah ini menyebabkan penurunan jumlah keseluruhan jamaah. 

Namun, jumlah jamaah yang menunaikan haji tanpa izin, terutama yang berasal dari Makkah belum bisa  diverifikasi secara statistik. Berdasarkan survei lapangan, 20,5 persen keluarga di Makkah atau 315 ribu dari total populasi melakukan haji setiap tahun. 

Hasil berbeda datang dari sebuah penelitian lain yang terkait dengan Institut Penelitian Haji dan Umrah. Menurut penelitian itu, jumlahnya 500 ribu orang. 

Meski jumlah jamaah Makkah berperan penting, ini tidak memiliki dampak ekonomi yang besar dibandingkan dengan pengeluaran jamaah lainnya. Karena mereka tinggal di kota dan menggunakan transportasi sendiri.

Pengeluaran jamaah tergantung pada berbagai faktor. Termasuk jumlah jamaah dari dalam dan luar negeri, motivasi dan kondisi keuangan masing-masing orang. Berdasarkan penelitian ini, hal itu tercermin dalam pendapatan yang dihasilkan oleh sektor jasa haji seperti pemondokan, transportasi dan toko.

Studi ini mengatakan jamaah menghabiskan uang paling banyak untuk perumahan (40,5 persen). Diikuti oleh hadiah (14,6 persen), makanan (10,7 persen) , peralatan listrik (8,2 persen), pakaian (7,8 persen) dan barang-barang lainnya (18,2 persen).

Musim haji memiliki dampak langsung dan tidak langsung pada ekonomi makro dan mikro Arab Saudi. Misalnya, pada tingkat cadangan mata uang asing atau neraca pembayaran. 

Dengan asumsi rata-rata jamaah menghabiskan  25 miliar saudi riyal per tahun dan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1,8 triliun saudi riyal, pengeluaran mereka berkontribusi sebesar 1,3 persen dari PDB. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement