REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Agama siap mengikat maskapai penerbangan dengan kontrak jangka panjang untuk penerbangan haji dan umroh.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Anggito Abimanyu menyebutkan, kontrak jangka panjang akan mempermudah perkiraan biaya penyelenggaraan haji.
"Ke depan kita menginginkan kontrak jangka panjang. Silakan Garuda juga melalui proses tender," kata Anggito, Jumat (25/10). "Kita akan persiapkan segala sesuatunya. Kalau kontrak jangka panjang, perkiraan biaya bisa lebih baik."
Apalagi, musim haji mendatang sudah masuk musim panas. Biasanya, selama musim panas, banyak pesawat yang dicarter sehingga biayanya pun meningkat.
Garuda Indonesia merespons positif tawaran Kementerian Agama tersebut. Hady Syahrean, Vice President Haji, VVIP and Charter Garuda Indonesia, menyatakan siap bersaing dengan maskapai lain.
"Terima kasih tawarannya. Pada hakikatnya kami (Garuda) siap bersaing dengan siapa saja," ucap Hady.
Secara umum Anggito menilai kerja sama Kementerian Agama dengan Garuda selama ini berjalan baik. Ia mengaku tidak melihat keterlambatan berarti selama pemulangan gelombang I jamaah haji ke Tanah Air.
"Meski tidak menggunakan Terminal Barat (di Bandara King Abdulaziz Jeddah), namun penerbangan relatif on time," kata Anggito.