REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Dinas Kesehatan Lingkungan Kota Madinah menyatakan pengawasan katering haji tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena tim pengawas dilengkapi peralatan modern yang dapat mendeteksi kandungan makanan dan berapa lama hidangan akan basi.
"Pemerintah menurunkan dana besar untuk membeli alat pendeteksi termodern yang baru dipakai tahun ini. Alhamdulillah tim bisa bekerja secara cepat untuk menentukan kualitas katering sebelum dibagikan ke jamaah," kata Kepala Dinas Kesehatan Lingkungan Kota Madinah Moh Abdullah Sulaihim saat berkunjung ke Kantor Urusan Haji Indonesia di Madinah, Selasa malam.
Menurut dia, pengecekan makanan antara lain bahan baku, cara memasak, kandungan gizi dan suhu sajian sebelum didistribusikan ke jamaah. "Suhu makanan minimal 70 derajat Celcius sehingga tetap segar sampai beberapa jam setelah makanan diterima jamaah haji," katanya.
Ia menjelaskan, setiap tim dibekali alat yang bisa secara cepat mengukur kandungan kalori, protein, lemak, kadar garam dan suhu serta bisa mengukur berapa lama lagi masakan yang dihasilkan katering itu akan basi.
"Satu tim dilengkapi satu set alat yang harganya 40.000 riyal (sekitar Rp 120 juta) dan ada beberapa tim yang melakukan pengecekan secara acak ke sejumlah perusahaan katering," katanya.
Menurut dia, ada 108 petugas lapangan dari berbagai keahlian seperti dokter, ahli gizi, ahli kimia, ahli masak, dan ahli peralatan elektonik yang diterjunkan dengan dibagi beberapa tim. "Setiap hari tim lengkap bergerak dari satu perusahaan katering ke perusahaan lain," katanya.
Dinas Kesehatan Lingkungan mempunyai kewenangan melakukan pengecekan atas keamanan dan higienitas katering yang dibagikan kepada jamaah haji di Madinah, sehingga berhak melakukan pengecekan atas kesehatan karyawan katering, higienitas ruang dapur dan peralatan masak serta keamanan peralatan.
Menurut Abdullah, untuk menjaga penularan penyakit, semua karyawan katering harus diperiksa secara ketat apakah dalam kondisi sehat atau tidak, dan apakah semua karyawan menggunakan pakaian khusus yang higienis.
"Jika sebelum musim haji, pengecekan dilakukan sebulan sekali secara acak, maka saat musim haji pengecekan ke perusahaan katering dilakukan setiap hari secara acak," katanya.