Kamis 31 Oct 2013 07:04 WIB

Jeddah Bersiap Terima Kepulangan Jamaah Gelombang II

Rep: Yeyen Rostiyani/ Red: Fernan Rahadi
Jamaah calon haji bersiap diberangkatkan dari Jeddah menuju Madinah dengan bus, Jumat (13/9).
Foto: Kemenag/dok
Jamaah calon haji bersiap diberangkatkan dari Jeddah menuju Madinah dengan bus, Jumat (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Persiapan Panitia Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) di Bandara King Abdulaziz Jeddah untuk menerima kedatangan jamaah haji gelombang II nyaris final.

"Persiapannya sudah 90 persen. Hotel transito bersiap-siap menerima jamaah dan mulai H-2 kedatangan, hotel tidak akan menerima tamu lain," kata Kepada Daerak Kerja Jeddah, Endang Jumali, Rabu (30/10).

Kedatangan jamaah gelombang II akan dimulai 4 November. Jamaah gelombang II ini terdiri dari 32.931 jamaah yang terbagi dalam 91 kloter.

Sebelum pulang ke Indonesia melalui Jeddah, jamaah gelombang II ini mengunjungi Madinah untuk melakukan ibadah shalat arbain di Masjid Nabawi. Kloter debarkasi JKG (Jakarta), JKS (Jakarta-Bekasi), MES ((Medan), BTH (Batam) dan SUB (Surabaya) akan pulang langsung dari Madinah ke Tanah Air.

Sisanya, dari Madinah mereka akan ke Jeddah dan tinggal di hotel transito sebelum diterbangkan ke Indonesia. Mereka akan ditempatkan di hotel transito selama enam jam.

Proses pengurusan dokumen pemulangan dilakukan di Madinatul Hujjaj, Jeddah. Setelah beres, mereka akan bergerak ke Bandara King Abdulaziz di Jeddah, untuk pulang ke Tanah Air.

Sementara itu proses kepulangan jamaah gelombang I di Bandara Jeddah berjalan semakin lancar. Namun, petugas PPIH menghadapi tantangan lain terkait barang bawaan jamaah.

"Tantangan terbesar adalah kedisiplinan jamaah untuk tidak membawa barang sesuai ketentuan," kata Endang.

Hingga Rabu, setibanya di Bandara Jeddah masih banyak jamaah yang masih harus membongkar barang yang akan dibawanya ke kabin. Barang yang dibongkar antara lain karena berlebihan atau membawa barang lain yang dilarang seperti cairan lebih dari 100 ml.

"Masalah lainnya adalah boardingpass. Ada kloter UPG (Makassar) yang hilang boardingpass-nya karena masing-masing dibagikan kepada jamaah jauh sebelum waktu take off pesawat," kata Endang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement