Kamis 07 Nov 2013 12:25 WIB

Lima Jamaah Haji dari DIY Sempat Dinyatakan Suspek MERS-CoV

Rep: neni ridarineni/ Red: Damanhuri Zuhri
Virus Corona (ilustrasi)
Foto: IST
Virus Corona (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Lima jamaah haji dari DIY sekembalinya dari Tanah Suci, sempat dinyatakan suspek MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus).

Mereka sempat dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di DIY (dua orang di RSUP Dr Sardjito, satu orang di RSUD Morangan, Sleman;  satu orang di RSUD Panembahan Senopati, Bantul; dan sat RS Bethesda kota Yogya.

''Namun dari hasil Pemeriksaan Laboratorium di Kementerian Kesehatan Jakarta sudah dinyatakan negatif,'' kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadorie.

Dari lima orang tersebut, ada satu orang yang meninggal Rabu pekan lalu yakni yang dirawat di RS Bethesda tetapi karena penyakit penyerta.

Sebetulnya kalau ada kasus MERS-CoV ringan Puskesmas bisa menanganinya, tetapi kalau sudah kategori berat harus dirujuk ke rumah sakit.

Saat ini rumah sakit di DIY yang ditunjuk oleh  Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit rujukan untuk MERS-CoV adalah RSUP Dr Sardjito dan RSUD Panembahan Senopati Bantul. Meskipun jamaah haji dari DIY sudah pulang semua, Dinas Kesehatan DIY dan jajarannya  tetap waspada terhadap MERS-CoV.

''Untuk mencegah supaya jangan sampai MERS-CoV masuk ke DIY dengan melakukan pemeriksaan di bandara bagi penumpang pesawat yang baru pulang dari negara yang sudah ada kasus MERS-CoV dan suhu tubuhnya tinggi (38 derajat Celcius) ke atas,''ujarnya. ,

Sementara itu Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan  Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan seseorang yang dinyatakan suspek‎ sama sekali belum tentu berarti sakit.

Sebagian besar suspek flu burung, atau suspek MERS CoV dan lain-lain itu akhirnya hasil laboratoriumnya negatif. Istilah suspek dibuat untuk kehati-hatian petugas kesehatan dan bentuk skrining untuk deteksi lebih lanjut, kata dia.

Semua orang yang batuk, demam, ada pneumonia dan pulang dari jazirah Arab maka bisa saja dikategorikan sebagai suspek MERS CoV.  Mereka  lalu diperiksa secara teliti di laboratorium, khususnya dengan PCR.

''Kalau hasilnya negatif, artinya pasien itu menderita pneumonia bakterial. Hanya saja kebetulan baru pulang dari Arab Saudi dan karena itu di sebut suspek MERS CoV,''ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement