Selasa 12 Nov 2013 13:41 WIB

915 Jamaah Haji Sleman Pulang, Satu Orang Meninggal

Rep: Nur Aini/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Jamaah Haji Kelompok Terbang (kloter) pertama Jakarta tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Ahad (20/10) malam.     (Republika/Yasin Habibi)
Jamaah Haji Kelompok Terbang (kloter) pertama Jakarta tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Ahad (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Seluruh jamaah haji asal Kabupaten Sleman telah kembali ke Tanah Air.  Namun, ada satu jamaah haji yang meninggal dunia. 

Satu orang yang meninggal dunia tersebut bernama Sagimun. Dia berasal dari Dusun Jetak, Desa Selomartartani, Kalasan. Pemerintah Kabupaten Sleman juga mencatat satu orang sakit saat melaksanakan ibadah haji. Namun, dia bisa kembali pulang ke Tanah Air dalam kondisi sehat. 

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sleman Agung Armawanta mengatakan, sebanyak 367 jamaah haji asal Sleman telah tiba di kampung halaman pada 29 Oktober 2013. Mereka berasal dari kelompok terbang (kloter) 21-23. 

Sementara, sebanyak 305 orang yang berasal dari kloter 24, tiba di Sleman pada 30 Oktober 2013. "Keseluruhan jamaah haji 915 orang telah sampai di Sleman," ujarnya di Sleman, Selasa (12/11).

Kedatangan jamaah haji disambut di Masjid Agung Sleman. Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan jamaah haji yang baru saja pulang ini sudah membawa bekal kunci pintu surga. " Tinggal bagaimana kunci ini bisa dimanfaatkan untuk membuka pintu surga dan masuk ke dalam surga itu," ujarnya. 

Dia menilai untuk bisa membuka pintu surga tentunya para jamaah haji harus bisa menjaga kemabruran ibadah haji.

Hal itu dapat dilakukan dengan senantiasa menjaga kebiasaan ibadah pada waktu di tanah suci dan bisa berguna dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Sehingga ibadah haji yang dilaksanakan bukan hanya sekedar ritual untuk memenuhi kewajiban rukun Islam yang ke lima. 

Sementara itu, perwakilan jamaah haji  Fuadi mengatakan jamaah telah mendapatkan pelayanan dan bimbingan untuk pemberangkatan ke Tanah Suci. Menurutnya, bimbingan yang telah didapat merupakan bekal ilmu yang sangat bermanfaat sebagai tuntunan dalam melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement