REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbagangan nasional Garuda Indonesia mengevaluasi pelayanan penerbangan haji pada 2013. Menurut Kepala Humas PT Garuda Indonesia, Pujobroto, evaluasi ketepatan waktu penerbangan atau on time performance (OTP) tahun depan harus jauh lebih baik dari tahun ini.
"Walaupun OTP tahun ini cukup baik mencapi 93,80 persen, namun tahun depan harus di atas ini," ungkap Pujobroto, Kamis (21/11). Kendati kondisi Bandara King Abdul Azziz (KAA), Jeddah, Arab Saudi, yang selalu penuh setiap phase II (pemulangan). Namun pihak Maskapai Garuda Indonesia berjanji tetap berusaha memperhatikan OTP lebih baik khususnya pada waktu pemulangan jamaah.
Pujobroto mengklaim, capaian OTP tahun ini yang mencapai 93,80 persen meningkat 8,80 persen dibanding tahun lalu yang hanya 85 persen. “Meski tahun ini Garuda menggunakan terminal “East” untuk pemulangan, atau berbeda dengan tahun 2011 dan 2012 lalu di terminal “West”, namun ini tidak peningkatan OTP pemulangan jamaah," ujarnya.
Pujobroto menungkapkan, terkait adanya pengurangan kuota jamaah haji Indonesia tahun ini. Garuda Indonesia telah menerbangkan 89.946 jamaah haji atau sejumlah 99.82 persen dari rencana jamaah haji 90.108 jamaah. Ia juga mengapresiasi Indonesia meraih “Gold Medal” sebagai “Best Hajj Pilgrim.” Mei lalu. Garuda Indonesia juga meraih penghargaan “The Best Airlines.”
Musim haji tahun ini berakhir Dengan mendaratnya 302 jamaah haji kelompok terbang (kloter) 71 Solo/SOC di Bandara Adi Soemarmo, pada Selasa kemarin. Dimana sebelumnya Ketua Peniti Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Saeroji melepas kloter terakhir ini dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Senin (18/11).
Kepala Daerah Kerja (Daker) Jeddah, Endang Jumali menyatakan, bahwa penyelenggaraan haji tahun ini berjalan lancar. Namun menurut dia, teknis pemulangan dari Makkah secara administratif memang perlu dikaji ulang. Karena masa tunggu di bandara terlalu lama sehingga jamaah kelelahan dan tidak nyaman secara psikis.