REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH - Walaupun Pemerintah Indonesia telah berusaha meningkatkan kewaspadaan bagi warga negara Indonesia (WNI) di wilayah Arab Saudi akibat meningkatnya jumlah korban virus corona Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV). Namun ternyata masih banyak WNI terutama jamaah Umrah Indonesia yang minim informasi terkait virus tersebut.
Setidaknya beberapa jamaah Umrah asal Indonesia di Makkah mengaku minim informasi terkait bahaya dan penyebaran virus MERS-CoV. Tjarmah Hermana (62) seorang jamaah asal Bandung yang tiba di Makkah pada 28 April, atau sehari setelah kasus meninggalnya, Nurhayati seorang WNI di Rumah Sakit Jeddah akibat virus MERS-CoV mengaku tidak pernah mendengar virus yang dimaksud.
"Saya belum tahu, belum pernah dengar," katanya ketika ditemui Republika di Masjidil Haram, (1/4). Tjarmah pun mengungkapkan minimnya informasi disampaikan tidak hanya oleh Pemerintah, namun juga dari Travel penyelenggara Umrah yang memberangkatkannya. "Yang saya dapat cuma informasi meningitis, sedangkan antisipasi virus baru itu pengarahannya kurang," ungkapnya.
Dengan adanya kabar korban meninggal dari salah seorang WNI tersebut, ia cukup khawatir apabila tidak ada vaksin yang dapat membantu jamaah Umrah Indonesia. Hal yang sama diungkapkan seorang jamaah asal Jakarta, Nur Hasan (64). Ia mengungkapkan pihaknya memang sudah mendapatkan informasi dari pihak NRA, travel yang memberangkatkannya.
Namun Nur Hasan menyayangkan kenapa Pemerintah tidak menyiapkan vaksin khusus untuk virus MERS-CoV. "Saya tahu, tapi kan kita tetap harus berangkat (Umrah.red). Sedangkan vaksin yang disediakan Pemerintah hanya Meningitis. "Saya hanya dapat Meningitis, seharusnya sejak awal Pemerintah sudah mengantisipasi vaksinasi itu sebelum menyebar," terangnya.
Dengan demikian, ia berharap setiap jamaah Umrah dan Haji tidak lagi was-was untuk berangkat Umrah, terlebih bagi jamaah yang sudah berada di Makkah atau Arab Saudi. Ia pun berharap Pemerintah tidak terlambat mencegah penyebaran virus ini, terlebih hampir setiap hari ada saja jamaah Umrah asal Indonesia yang datang ke tanah suci di Makkah dan Madinah, Arab Saudi.
Tim dokter Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (KESTHURI) Dr. Muhammad Ishaq Tahir di Makkah mengungkap bagi jamaah Umrah yang akan berangkat Umrah atau saat ini berada di Arab Saudi ada baiknya tetap menjaga pola hidup sehat. "Menjaga kesehatan pribadi terutama pola hidup bersih dan sehat dan membiasakan menggunakan masker itu yang paling penting," ungkapnya.
Pola hidup sehat tersebut penting karena belum vaksin MERS-CoV yang akan diberikan oleh Pemerintah. Selain itu ia juga menekankan bagi jamaah yang berada di tengah kerumunan aktivitas ibadah perlunya menghindari kontak langsung dengan penderita batuk, bersin dan gejala influenza lainnya. Apabila mengalami flu segera memakai masker dan menggunakan tisu sekali pakai. Tidak lupa pula menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.
Vaksin Virus MERS Gratis
Ketua Umum KESTHURI, Asrul Aziz Taba berharap Pemerintah dengan segera mengadakan vaksin virus MERS tersebut. Terlebih, kata dia, Pemerintah telah mampu menghadirkan beberapa vaksin lain sebelumnya yang diberikan bagi jamaah Umrah maupun Haji. Akan tetapi ia berharap, pada vaksin MERS kali ini dapat diberikan secara gratis sebagai langkah pencegahan cepat Pemerintah bagi jamaah Umrah atau WNI yang berada di Saudi Arabia.
"Kita berharap ini bisa gratis sebagai bagian dari layanan sosial seperti yang masuk dalam jaminan kesehatan di BPJS," ungkapnya. Ia pun meminta agar masyarakat agar tidak panik akan informasi menyebarnya virus ini. Karena, dikatakan dia, selama ini di wilayah Makkah dan Madinah belum pernah ada jamaah Umrah yang terkena gejala terpapar ya virus tersebut.