REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Menghindari adanya penyebaran penyakit menular pada musim haji, Kementerian Kesehatan Arab Saudi memperketat jamaah haji dan umrah yang akan masuk ke negaranya.
Setiap jamaah yang datang diiwajibkan untuk menyertakan persyaratan kesehatan dari negara masing-masing. Hal tersebut diberlakukan terutama untuk jamaah yang berasal dari negara yang memiliki riwayat tinggi penyakit menularnya.
Direktur Urusan Kesehatan Jeddah Sami Badawood mengatakan, Kementerian Arab Saudi sudah mengirimkan surat edaran ke Kementerian Luar Negeri untuk disosialisasikan kepada kedutaannya terkait persyaratan kesehatan sebelum mengeluarkan visa haji.
“Persyaratan yang ditetapkan dalam surat edaran sejalan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pengendalian penyebaran infeksi," kata Sami seperti dikutip Arab News, Ahad (24/8).
Salah satu fokus yang dihindari yakni penyebaran virus Ebola yang menjadi wabah paling buruk beberapa bulan terakhir di beberapa negara di dunia. Meski tidak akan mengeluarkan visa haji untuk negara dengan penyakit endemik, namun Arab Saudi tetap akan memantau kesehatan jamaah dari negara lain.
Selain fokus kepada virus yang telah menyebabkan 106 kematian itu, Badawood mengatakan, kementerian juga akan fokus pada penyakit lain seperti demam kuning, meningitis, influenza musiman, polio dan keracunan makanan. Sehingga, kesehatan jamaah haji menjadi syarat mutlak untuk memasuki negara tersebut.