REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto secara resmi melepas calon haji (Calhaj) Embarkasi Makassar untuk diberangkatkan menuju Jeddah, Arab Saudi, pada acara bimbingan manasik massal dan pelepasan Calhaj di Masjid Raya.
"Saya selaku wali kota juga berdoa agar semua calon haji dari Makassar bisa mendapatkan pahala haji mabrur dan berharap semuanya bisa kembali lagi ke tanah air setelah menjalani ibadah haji," ujarnya saat melepas jamaah haji di Masjid Raya Makassar, Senin (25/8).
Rombongan calon haji yang dilepas langsung wali kota itu akan tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 14 dari Kota Makassar yang akan langsung terbang ke Jeddah. Ramdhan Pomanto berpesan kepada seluruh calon haji untuk senantiasa menjaga kesehatan selama melakukan ibadah haji di Arab Saudi karena perbedaan cuaca bisa saja mempengaruhi kesehatan.
"Semoga selamat sampai tujuan, mendapatkan kemudahan dan pulang dengan menjadi haji yang mabrur," kata Danny Pomanto.
Pasangan Syamsu Rizal MI mengungkapkan kepada calon haji agar ikhlas dan selalu istighfar memohon perlindungan Allah SWT karena tempat yang akan didatangi ini adalah tempat suci. "Kita harus memperhatikan kekompakan tim. Yang paling penting itu, makan dan minum harus diperhatikan. Karena kesehatan adalah hal utama bagi calon haji," paparnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenang) Kota Makassar, Isman Nurdin mengatakan Calhaj akan langsung masuk di Asrama Haji Sudiang Makassar, 31 Agustus dan 1 September kloter pertama akan diberangkatkan ke tanah suci.
"Jumlah yang akan diberangkatkan 911 orang yang terdiri dari jamaah kita sendiri 906 orang dan ditambah Calhaj dari daerah lain yang mutasi masuk bergabung," katanya.
Ia mengungkapkan saat ini jumlah calon jamaah haji di Makassar yang masuk dalam daftar berjumlah 23.521 orang. Pada dua tahun lalu kloter Makassar bisa memberangkatkan calon haji berkisar hingga 1.200 orang. "Akibat adanya pengurangan 20 persen, saat ini kita hanya bisa berangkatkan 911 orang calon haji saja. Pengurangan kuota haji ini terjadi disemua daerah karena adanya pembangunan yang dilakukan pemerintah Arab Sauid," katanya.