REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebanyak 16.400 jamaah haji asal Rusia siap diberangkatkan ke Tanah Suci. Dewan Muslim Rusia (RMC) menyampaikan mereka juga sudah mengantongi visa dari Arab Saudi meski pengurusan visa masih berlangsung hingga 1 September.
Wakil Ketua RMC Rushan Abbyasov jamaah akan segera diberangkatkan ke Mekkah pada September ini. Jamaah haji harus melalui wukuf di Arafah yang sekaligus menjadi puncak ibadah haji pada 4 Oktober mendatang dan merayakan Idul Adha di sana.
''Jadwal ibadah juga sudah diprioritaskan. Setelah melalui wukuf di Arafah, jamaah haji akan melempar jumroh selama tiga hari setelahnya di tiga tempat. Jumroh adalah melempar batu di tiga pilar,'' tutur Abbyasov seperti dikutip Itar-Tass, Senin (25/8).
Kali ini jamaah haji juga akan diberangkatkan menggunakan pesawat. Sebelumnya, jamaah haji Rusia pergi ke Mekkah menggunakan bus dan harus melalui Suriah. Abbyasov bersyukur karena kali ini jamaah haji tak perlu khawatir mengenai perjalanan ibadah mereka.
Perjalanan belasan ribu jamaah haji negeri pecahan Uni Soviet ini ditangani biro perjalanan yang telah diizinkan Komisi Haji di Parlemen. Ada sekitar 3.000 jamaah yang akan berangkat menggunakan penerbangan regular dari berbagai wilayah di Rusia.
''Jamaah dari 64 wilayah akan berhaji tahun ini. Kebanyakan mereka berasal dari Tatarstan, Bashkortostan, Penza, Mordovia, Nizny Novgorod Oblasts, Moskow, dan Kaukasus Utara,'' kata Abbyasov.