REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Perusahaan lokal Saudi memilih membangun tenda-tenda di Mina ketimbang bangunan permanen. Opsi ini dipilih lantaran tahun lalu mereka mengalami kerugian besar akibat jumlah jamaah menurun.
Alasan kuat lain, banyak jamaah haji lokal menolak tinggal di bangunan permanen, karena perintah agama yang melarang mereka tinggal di gedung-gedung di Mina. "Dua tahun lalu, jamaah haji lokal diizinkan tinggal di gedung-gedung di Mina. Sekarang itu tidak mungkin," kata pengusaha lokal, Sultan Al-Qurashi, seperti dilansir alarabiya.net, Kamis (27/8).
Investor Saad Allehayyani mengungkap Kementerian Haji telah mengurangi jumlah peziarah diizinkan untuk tinggal di sebuah bangunan dari 2.900 ke 2.436. "Kementerian juga telah meningkatkan area yang dialokasikan untuk setiap peziarah dari 1,6 meter persegi menjadi 2,5 meter persegi," katanya.
Wakil Menteri Haji Urusan Dr Husain Al-Shareef, pihaknya juga meminta pengurangan biaya sewa tapi keputusan terletak di tangan Mina Real Estate Company, yang memiliki bangunan. "Membiarkan warga Teluk untuk tinggal di bangunan ini bukanlah layanan yang baik. Kementerian menerima instruksi bahwa bangunan ini harus hanya untuk jamaah Saudi lokal," kata dia.