Rabu 27 Aug 2014 13:24 WIB

Renovasi Masjidil Haram yang Belum Rampung

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Chairul Akhmad
Renovasi Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Foto: Kapl-hajj.org/ca
Renovasi Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Musim haji tahun ini masih diwarnai dengan renovasi Masjidil Haram. Aktivitas renovasi dan perluasan Masjdil Haram ini berdampak pada jamaah haji.

Yang paling terasa, sejak ada renovasi terjadi pengurangan kuota jamaah dari setiap negara yang harus dikurangi hingga 20 persen agar tidak berdesak-desakan.

Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Muhammad Yasin mengatakan, renovasi Masjidil Haram dilakukan dengan cukup profesional. Aktivitas renovasi relatif tidak mengganggu kenyamanan jamaah dalam beribadah.

“Kontraktornya profesional, debu-debu tidak beterbangan saat renovasi. Ada kelambu sehingga tidak tembus. Kalaupun tembus, hanya sedikit saja,” ujar Yasin.

Meskipun relatif tidak mengganggu aktivitas jamaah, menurut Yasin, ada baiknya jamaah berjaga-jaga menggunakan masker untuk menghalau debu. Sejak 2013, Pemerintah Saudi mulai mengerjakan proyek perluasan Masjidil Haram agar jamaah semakin nyaman dalam melakukan ibadah haji.

Selagi proses pengerjaan renovasi, jamaah dari seluruh negara harus dikurangi hingga 20 persen dari kuota normal.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap proses renovasi segera kelar agar kuota haji jamaah Indonesia kembali normal sehingga antrean untuk berangkat haji tidak terlalu panjang. Berdasarkan rencana, renovasi Masjidil Haram diperkirakan selesai pada 2016 mendatang.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengimbau jamaah lebih memerhatikan kesehatan selama berada di Tanah Suci. Pasalnya, renovasi Masjidil Haram berdampak pada lokasi pemondokan yang berada semakin jauh. Meskipun disediakan angkutan, hal ini bisa berdampak pada stamina jamaah.

Dia mengingatkan petugas kesehatan harus lebih sigap dalam menangani jamaah. Bagi jamaah yang memiliki keterbatasan, seperti yang tidak bisa berada di keramaian, memerlukan banyak bimbingan. Lokasi tenda kesehatan bagi jamaah juga diminta agar lebih besar sehingga bisa lebih baik dalam memberikan penanganan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement