REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang keberangkatan calon jamaah haji (calhaj) kloter pertama pada Senin (1/9, esok), Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan petugas gabungan untuk melayani calhaj selama di embarkasi. Petugas tersebut merupakan gabungan dari komponen Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) dari Kemenag dan daerah, bagian imigrasi serta petugas kesehatan. Dalam satu embarkasi, petugas tersebut berjumlah lebih dari 20 orang.
“Kita sudah siap menjaga calhaj hingga waktu keberangkatan tiba yaitu besok shubuh,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Abdul Djamil kepada Republika, Ahad (31/8). Rencananya, calaj akan siap-siap berangkat pada pukul 03.00 WIB, menuju bandara Halim sebab pukul 07.00 WIB pesawat yang mengangkut mereka sudah siap take off.
Penjagaan selama di asrama yakni dalam bentuk pelayanan selama di embarkasi. Asrama telah disterilkan, sebab hanya jamaah dan petugas saja yang diperbolehkan berada di dalam asrama, selebihnya dilarang. Petugas kesehatan dan tenaga medis telah siap mengawal kesehatan para calon jamaah.
Calon jamaah, kata dia, pada intinya harus menjaga fisik dan mentalnya, memperhatikan kesehatan serta menghemat tenaga. Tujuannya agar tidak kelelahan jelang keberangkatan. Dikatakannya, pada pukul 08.00 WIB, jamaah yang telah berada di Asrama Haji Pondok Gede dikumpulkan untuk diberi pengarahan.
Calhaj yang sudah masuk asrama, kata dia, akan dikarantina, diberi living cost, dipersiapkan dokumen-dokumen keberangkatannya, dan diberikan kamar-kamar untuk beristirahat. Di lingkungan asrama pun, disediakan tiga sampai empat bus yang akan mengantar calhaj ke tempat-tempat tertentu misalnya ke masjid untuk shalat atau ke tempat lainnya.
Djamil menekankan, calon jamaah harus memerhatikan aturan yang diberikan panitia di antaranya tidak makan apapun selain dari yang disediakan ole panitia. “Tidak boleh makan di luar, tidak boleh makan makanan yang dibawa dari rumah,” katanya.
Ia menjamin, makanan dan minuman yang disediakan selama di asrama haji telah memenuhi standar gizi yang akan mendukung kondisi kesehatan calhaj jelang keberangkatan. Jika pun ada calhaj yang membawa makanan dari rumahnya, maka akan dikembalikan kepada keluarga yagn mengantarkannya ke asrama haji untuk dibawa pulang kembali. “Para jamaah harus mengikuti aturan, tidak perlu khawatir soal makan, sudah kita sediakan yang terbaik,” ujarnya.