REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Irjen Kemenag M. Jasin menyatakan sistem IT (Information and Technology) haji Indonesia mendesak untuk segera diperbaiki karena pada penyelenggaraan haji 1435 H/2014 M belum bisa terintegrasi dengan sistem di kementerian haji Saudi Arabia.
"Pemerintah Saudi mendesak Indonesia segera melakukan perbaikan sistem pelayanan berbasis e-hajj (elektronik hajj). Dengan cara itu pelayanan kepada jemaah dapat dimaksimalkan," kata M. Jasin seusai menghadiri pelepasan kelompok terbang (Kloter) pertama jemaah haji asal Jakarta, Senin (1/9) pagi.
Ia mengatakan, sistem IT haji Indonesia yang dikenal sekarang sebagai Sistem Komputerasi Haji Terpadu (Siskohat) pertama hingga Siskohat generasi dua - yang diluncurkan belum lama ini ternyata belum menggembirakan.
Siskohat generasi pertama berbasis data dan generasi kedua berbasis web. Semuanya belum dapat beroperasi sebagaimana diharapkan. Apalagi untuk mudah diintegrasikan dengan e-hajj yang ada di Saudi Arabia. Publik saja sulit untuk mengaksesnya, katanya.
Pelayanan ke depan harus optimal, transparan sesuai dengan ketersediaan pondokan, transportasi dan katering di Arab Saudi. Pihak otoritas haji Saudi Arabia menghendaki Indonesia dapat bekerja sama e-hajj pada musim haji tahun mendatang.
"Sekarang ini sistem IT kita belum menggembirakan," kata M. Jasin lagi.