REPUBLIKA.CO.ID,
Ketua Rombongan Jemaah Haji Kabupaten Semarang, Abdul Karim mengamini biaya tambahan yang dibebankan para jamaah ini untuk biaya operasional non BPIH.
Meliputi biaya sewa truk pengangkut barang para jamaah dari Kabupaten Semarang menuju ke Asrama Haji Donohudan. Selain itu juga untuk membayar tukang angkat koper dan beli bendera, serta bayar sopir bus pengangkut calon jamaah haji.
“Sebab dari BPIH anggarannya hanya untuk berangkat dari Donohudan sampai Arab Saudi. Sedangkan dari Kabupaten Semarang ke Donohudan tidak ada biaya,” tambahnya.
Ketua Pengelola Dana Swadaya Calon Jamaah Haji Kabupaten Semarang ini juga menyampaikan, pihaknya berharap Pemkab Semarang membuat Peraturan Daerah untuk dana non BPIH.
Sehingga tidak memberatkan para jamaah haji dan pengenaannya menjadi legal. “Di Purworejo itu bahkan sudah dibuat Perda untuk anggaran nonBPIH ini,” lanjutnya.
Kasi Urusan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Semarang, Muhtarom mengatakan, tambahan biaya nonBPIH ini di luar tanggungjawab lembaganya.
Sebab pungutan itu ditentukan para jamaah sendiri melalui musyawarah. “Sehingga bukan kami yang menentukan besaran biaya tambahan itu,” lanjutnya.
Ia menambahkan, tahun ini ada 533 calon jamaah haji reguler asal Kabupaten Semarang yang telah melunasi biaya haji.
Sedangkan jamaah yang berangkat sebanyak 513 orang. Sebab ada sebanyak 22 jamaah mutasi keluar daerah dan satu orang calon jamaah haji meninggal dunia.
“Mereka akan diberangkatkan dalam dua kelompok terbang (kloter). Sebanyak 280 jamaah tergabung dalam Kloter 30 dan akan masuk asrama haji Donohudan 11 September ini.
Sedangkan 233 calon haji lainnya tergabung dalam Kloter 31 dan masuk asrama tanggal 12 September. “Untuk jadwal pemulangan ke Tanah Air tanggal 21 dan 22 Oktober 2014 sekitar pukul 14.00 WIB,” jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika