REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Transportasi untuk mengangkut jamaah dari tempat menginap sampai ke lokasi terdekat di Masjidil Haram, Mekkah, pulang pergi sudah sangat siap. "Sangat siap," kata Konjen RI Jeddah Darma Kirti Syailendra di Mekkah, Rabu sore (malam WIB), saat simulasi transportasi bus bagi jamaah haji atau yang dikenal sebagai bus shalawat.
Saat ini Masjidil Haram sedang diperluas sehingga banyak penginapan yang dekat dibongkar. Saat ini jarak penginapan jamaah haji Indonesia makin menjauh bahkan hingga empat kilometer sehingga memerlukan pengelolaan transportasi yang lebih rumit.
Jamaah haji sendiri baru akan masuk ke Makkah pada 10 September. Saat ini jamaah haji gelombang pertama yang datang ditempatkan dulu di Madinah antara lain untuk melakukan ibadah sunnah Arbain berupa sholat sebanyak 40 waktu.
Jumlah petugas transportasi sendiri mencapai 164 orang.
Namun Darma meminta agar ada petugas dari Indonesia di bus yang disupiri oleh warga bukan Indonesia. Menurut Kasi Transportasi Daerah Kerja Mekkah Suhendro Wagiona Irsyad, bus shalawat tersebut akan beroperasi selama 24 jam sehingga jamaah bisa setiap saat melakukan ibadah ke Masjidil Haram.
Saat simulasi yang juga diikuti oleh Kepala Daerah Kerja Makkah Endang Jumali, dan petugas transportasi dilakukan simulasi di beberapa rute. Suhendro mengatakan jumlah seluruh rute sendiri mencapai 12 rute dan setiap setiap bus yang melewati rute tertentu diberi stiker berupa nomor dan warna tertentu sehingga diharapkan jamaah haji tidak kesasar.