Kamis 04 Sep 2014 17:22 WIB

Jamaah Diminta Fokus Ibadah Wajib (1)

Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Tommy Tamtomo/ca
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID. Oleh: Zaky Al Hamzah

JEDDAH -- Jamaah haji Indonesia diminta untuk menunda dahulu kegiatan ibadah yang tidak wajib dan menguras tenaga, sebelum menjalankan rangkaian ibadah wajib yaitu berhaji di Tanah Suci.

Kepala Pusat Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr Fidiansyah, menyarankan para jamaah haji Indonesia untuk waspada pada awal hingga akhir bulan September ini. Karena masa ini merupakan saat puncaknya panas tertinggi di Arab Saudi.

"Namun usai bulan September atau awal Oktober nanti, akan berganti menjadi musim dingin," katanya di Kantor Teknis Urusan Haji (TUH), Jeddah, Arab Saudi, kemarin.

Fidiansyah menyatakan, para calon jamaah haji Indonesia mengurangi kegiatan ibadah yang tidak wajib serta menguras tenaga, misalnya Shalat Arbain di Masjid Nabawi, Madinah.

Karena para calon jamaah harus menjaga kondisinya tetap sehat dan fit saat menjalani ibadah wajib dalam rangkaian menunaikan ibadah Haji.

Dia menyebutkan suhu udara dengan panas tertinggi akan terjadi di Madiah yaitu hingga 45 derajat celcius dengan kelembaban sangat tipis hingga mencapai empat persen.

Menurutnya, ketika puncak ibadah haji yang berbarengan dengan puncak panas tertinggi itu, jamaah perlu memperhatikan beberapa hal untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan dan untuk menjaga tubuh agar tetap bertahan.

Pertama, membawa handuk kecil basah untuk menyeka wajah dan tubuh sehingga kulit tetap mendapatkan oksigen dan untuk menjaga tubuh tetap stabil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement