REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN – Sebanyak 637 calon haji asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur dijadwalkan berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah pada Jumat, (26/9).
"Ini sesuai dengan jadwal keberangkatan calon haji yang telah ditetapkan Kanwil Kemenag Jatim berdasarkan hasil rapat di Surabaya kemarin," kata Kasi Haji dan Umrah Kemenag Pamekasan, Abd Wafi, Kamis (4/9).
Ia menjelaskan, calon haji asal Pamekasan nantinya akan tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 63 dan 64. "Dokumen sudah lengkap dan telah kami kirim ke Kemenag pusat. Tinggal menunggu pengiriman buku kesehatan dari Dinkes," katanya menjelaskan.
Menurut Wafi, sebanyak 637 buku kesehatan sesuai jumlah calon haji itu masing-masing berisi tentang hasil pengecekan dari Dinas Kesehatan di masing-masing pukesmas setempat belum lama ini.
Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey mengatakan, dari 637 calon haji asal daerahnya, seorang di antaranya diketahui berisiko tinggi dan perlu mendapatkan perhatian serius petugas medis selama menunaikan ibadah haji.
"Ini berdasarkan hasil tes kesehatan yang kami lakukan dalam beberapa hari ini kepada semua calon haji," jelasnya.
Selain karena faktor usia, calhaj yang diketahui berisiko tinggi itu juga akibat yang bersangkutan terserang penyakit komplikasi.
Dinkes, kata Ismail, telah menyampaikan temuan adanya calon haji yang berisiko tinggi itu kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) dan petugas medis yang akan melakukan pendampingan dalam pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Makkah nanti. "Karena calon haji ini memang membutuhkan perawatan khusus nantinya."
Ia menambahkan, pihaknya juga telah memberikan suntikan vaksin kekebalan tubuh kepada semua calon haji asal Pamekasan yang akan berangkat menunaikan ibadah haji. Tujuannya agar semua calon haji kebal dari berbagai jenis virus, seperti virus Ebola yang kini menjadi kekhawatiran masyarakat dunia.
"Setelah kembali dari Tanah Suci Makkah, para calhaj ini nanti jelas akan kami periksa lagi, sebagai antisipasi kemungkinan terserang virus itu," kata Ismail.