REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Pemberangkatan sebanyak 320 calon haji dan lima orang petugas yang tergabung dalam kloter 4 asal Kabupaten Lombok Timur, dari Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, tertunda hingga delapan jam karena pesawat Garuda mengalami gangguan teknis.
Kepala Bidang Haji, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) NTB Maad Umar membenarkan adanya keterlambatan pemberangkatan calon haji tersebut.
"Seharusnya berangkat pukul 08.00 WITA, tapi karena ada informasi pesawat sedang diperbaiki, akhirnya tertunda hingga pukul 16.00 Wita," katanya seperti dikutip Antara, Jumat (5/9).
Konsekuensi dari adanya keterlambatan itu, kata dia, pihak maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia menanggung biaya makan pagi dan siang untuk seluruh calon haji kloter 4 dan para petugas pendamping.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pesawat Garuda yang akan memberangkatkan calon haji asal Kabupaten Lombok Timur itu mengalami pecah kaca bagian depan akibat menabrak burung.
Oleh sebab itu, pihak maskapai membutuhkan waktu untuk melakukan perbaikan demi keselamatan ratusan calon haji yang akan menuju Tanah Suci Makkah.
"Kebetulan suku cadangnya ada, pihak maskapai langsung melakukan perbaikan. Itu informasi yang saya peroleh. Tapi untuk lebih jelasnya silakan tanya pihak Garuda," kata Maad.
General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Pujiono, yang dihubungi dari Mataram, juga membenarkan adanya keterlambatan pemberangkatan calon haji hingga delapan jam karena adanya gangguan teknis pada pesawat terbang.
"Tapi untuk lebih jelasnya silahkan langsung ke pihak 'airlines' karena itu bicara soal gangguan teknis. Kami takut salah bicara," ujarnya.
Menurut dia, pemberangkatan calon haji seharusnya dilakukan pada pukul 08.00 WITA, namun tertunda hingga pukul 16.00 WITA. "Meskipun demikian, semua proses pemberangkatan berlangsung aman dan lancar," ucapnya.