REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Balai Kesehatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah siap operasional mulai 7 September, kendati jamaah haji Indonesia baru akan berdatangan ke Makkah mulai 10 September.
"Teman-teman di Sektor Makkah juga sudah siap tanggal 7 September," kata Kepala BPHI Makkah Agus Widiatmoko di Makkah, Jumat.
Walau jamaah haji Indonesia baru mulai masuk Makkah pada 10 September, namun BPHI sudah siap sebelumnya untuk mengantisipasi jika ada jamaah yang mendarat di Jeddah tidak mampu dibawa ke Madinah sehingga perlu ditangani di Makkah.
Antara melaporkan jamaah haji gelombang pertama baik yang mendarat di Madinah atau Jeddah langsung ditempatkan di Madinah untuk melaksanakan Shalat Sunah Arbain atau sholat wajib 40 waktu di Masjid Nabawi dan serangkaian ziarah bersejarah di "kota nabi" itu.
Mereka baru ke Makkah pada tanggal 10 September, sedangkan jamaah haji gelombang kedua langsung ke Makkah mulai 15 September.
Agus mengatakan semua peralatan di BPHI sudah dikalibrasi sehingga sudah bisa digunakan. Obat-obatan juga sudah ada ditempat. "SDM, alat, dan obat sudah siap," katanya.
Mengenai jumlah dokter, Agus mengatakan pihaknya menyiapkan 20 dokter spesialis seperti empat dokter penyakit dalam, empat dokter penyakit paru dan dua dokter penyakit jantung.
Jumlah tempat tidur pasien yang tersedia sebanyak 160 tempat tidur mulai tempat tidur perawatan hingga ICU.
Sementara itu di setiap sektor (Makkah, Jeddah, Madinah) disiapkan tiga dokter yakni dokter penyakit dalam, dokter paru dan dokter umum, selain juga perawat.