REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah
JEDDAH -- Kualitas bus yang mengangkut jamaah calon haji (JCH) dari Bandara International King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi menuju Kota Madinah tidak sama.
Penyedia sarana transportasi Arab Saudi (Naqoba atau semacam Organda, red) tidak bisa memberikan mutu bus secara sama karena kondisi itu tergantung kontrak dengan sejumlah perusahaan bus setempat serta kebijakan Kerajaan Arab Saudi.
Akibatnya, hingga Ahad (7/9) dini hari, dilaporkan ada tiga bus mogok dalam perjalanan dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah menuju Madinah.
Pantauan Republika selama sepekan, kualitas bus cukup bagus untuk kloter yang tiba Senin (1/9) hingga Kamis (4/9). Bus yang mengangkut jamaah menuju Madinah berasal dari Perusahaan bus Saudi Arabian Public Transport Company (SAPTCO) dan perusahaan bus dengan brand MAKKAH.
Sedangkan, bus yang mengangkut jamaah pada Jumat (5/9) hingga Ahad (7/9) malam berasal dari Perusahaan Hafil. Bus milik SAPTCO dan MAKKAH memiliki bagasi luas dan tertutup terletak di bawah.
Tersedia pula toilet untuk jamaah. Ukuran tempat duduk penumpang sangat lapang, serta berkapasitas 40 tempat duduk penumpang. Satu rombongan JCH bisa mencapai 34-36 orang. Sebaliknya, mutu bus Hafil maupun bus lain masih belum layak.
Bus buatan Cina ini tidak menyediakan toilet, antar tempat duduk penumpang berdempetan dan bagasi terletak di bagian atap bus. Tukang angkut di bandara hanya menempatkan koper jamaah di atap bus dengan cara diikat tali tambang.
"Tahun lalu, ada satu koper jamaah haji yang jatuh dari bus saat dalam perjalanan dari Jeddah ke Madinah," ujar salah satu pengawas haji yang enggan disebutkan namanya.