Ahad 07 Sep 2014 15:53 WIB

Pembimbing Haji Ditempatkan di Titik Strategis Masjidil Haram

Petugas Haji
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Petugas Haji

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah akan menempatkan petugas bimbingan ibadah di tempat-tempat tertentu di Masjidil Haram untuk membimbing jamaah haji yang tersesat atau belum lengkap rukun ibadahnya.

"Ini inovasi baru, sebelumnya tidak ada," kata Kepala Seksi Pelayanan Pengamanan Daker Makkah, Jaitul Mukhlis, di Kantor Daker Makkah, Ahad (7/9).

Mukhlis mengatakan, pengalaman sebelumnya banyak jamaah haji yang hilang dari rombongannya atau dari pembimbing haji kloter sehingga tidak tahu rangkaian atau rukun ibadah umrah yang harus dilakukan saat berada Masjidil Haram.

"Setelah sampai di Marwah (bagian akhir rukun umrah), mereka terkadang tidak lengkap rukun ibadahnya," katanya.

Terkadang mereka menanyakan masalah kelengkapan rukum umrah ke petugas haji Sektor Khusus Masjidil Haram yang utamanya adalah untuk penanganan perlindungan, khususnya tersesat. Untuk itu, katanya, akan ditempatkan pembimbing ibadah di empat titik yakni di sekitar tempat tawaf (mengililing Kabah), makam Nabi Ibrahim, antara Masjidil Haram menuju Shafa (awal melakukan sai) dan di Marwah (tempat terakhir melaksanakan Sai). "Kita jemput bola," katanya.

Pada waktu-waktu khusus dimana jamaah sering melakukan ibadah maka akan dilakukan peningkatan kewaspadaan, yakni saat shalat subuh, ashar dan isya. Keberadaan pembimbing ibadah juga untuk menimalisir kasus kriminal. Ia mengatakan jamaah haji yang kehilangan rombongan dan kebingungan bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan, yang seringkali juga merupakan warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi, dengan berpura-pura ingin menolong.

Pembimbing ibadah ini berasal dari petugas di Daker dan sektor yang akan dimaksimal tugasnya. "Ini bagian dari pembinaan kepada jamaah," kata Mukhlis. Jamaah haji Indonesia sendiri baru masuk ke Makkah mulai 10 September. Jamaah haji gelombang pertama baik yang mendarat di Madinah atau Jeddah langsung ditempatkan di Madinah, antara lain untuk sunah arbain atau shalat wajib 40 waktu di Masjid Nabawi.

Mereka baru ke Makkah pada 10 September. Sementara jamaah haji gelombang kedua langsung ke Makkah mulai 15 September. Jumlah kuota jamaah haji Indonesia tahun 2014 sebanyak sekitar 168.800 jamaah, yang terdiri atas 155.200 jemaah haji reguler dan 13.600 jemaah haji khusus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement