REPUBLIKA.CO.ID, Orientalis asal Jerman, Friedrich Wilhelm Gesenius (1846), pernah mengkaji kata hajj dan khag.
Menurutnya, arti kedua kata itu adalah untuk mengelilingi, menggambarkan lingkaran, beribadah, dan mengorbankan.
Dia kemudian mengutip sejumlah ayat bibel. “Ketika Dia (Tuhan) menghadirkan surga, aku ada disana.” (Proverbs 8:27).
“Awan tebal menutupinya. Dan dia mengelilingi surga (Job 22:14).
Kata – kata di ayat tersebut menggambarkan perjalanan suci menuju Tuhan dalam bibel. Ini juga berarti mengelilingi, seperti mengelilingi ka’bah.
Bahasa semit memang memiliki cara pendang tersendiri. Sejumlah kosakatanya memiliki arti luas.
Kata haji dan khag misalkan memiliki makna yang luas. Bisa diartikan mengelilingi.
Bisa juga diartikan perjalanan suci berupa mengelilingi ka’bah. Disebut juga ka’bah.
Ada juga yang mengartikannya ibadah dan pengorbanan, seperti Ibrahim mengorbankan Ismail.
Bagi yang melaksanakan haji tentu akan menghayati bagaimana mengelilingi kabah. Kemudian akan memahami betul bagaimana perjalanan siti Hajar membawa nabi Ismail di padang tandus. Dan bagaimana Nabi Ibrahim akan mengorbankan anaknya, Ismail