Oleh: Neni Ridarineni
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH - Petugas pembimbing ibadah haji di Miqat Bier Ali harus memastikan bahwa jamaah haji sudah melakukan niat untuk melakukan niat beribadah haji dan sudah berihram dengan benar, serta memberi tahu apa yang boleh dan yang tidak boleh setelah berihram.
Niat itu diantaranya dengan mengucapkan talbiyah, memalai pakaian ihram yang tidak berjahit untuk laki-laki dan untuk perempuan mengenakan pakaian yang menutup tubuh kecuali telapak tangan dan muka, kata Pelaksana Bimbingan Ibadah Haji PPIH Daker Makkah Zakaria Anshori, Senin (8/9) Malam.
Biasanya jamaah haji yang miqat dari Bier Ali sudah melakukan mandi wajib dan mengenakan pakaian ihram di Madinah. Sehingga saat di Bier Ali mereka hanya melakukan niat. Sebelum masuk bus mereka biasanya melaksanakan wudlu dan sholat sunnah kemudian ketika masuk bus mengucapkan Talbiyah.
Talbiyah dimulai sejak berihram dari miqat dan berhenti membacanya apabila sudah thawaf untuk ibadah umroh atau sesudah tahalul awal bagi ibadah haji. Larangan bagi jamaah haji yang sudah berihram antara lain: tidak memakai topi bagi laki-laki, tidak memakai wangi-wangian, tidak gunting rambut, tidak gunting kuku, tidak berhubungan suami isteri.
Lebih lanjut dia mengungkapkan para pembimbing haji di sektor juga harus melakukan koordinasi supaya semua jamaah haji melakukan niat di Miqat Bier Ali. ''Jangan sampai kejadian dua tahun lalu, ada satu bus yang tidak belok ke Bier Ali karena sopirnya tidak tahu dan ketua rombongan juga tidak mengingatkan. Akibatnya satu bus membayar dam,''jelas dia. nneni ridarineni