REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Neni Ridarineni
Hanya berbekal foto lokasi makam di Al-Soraya Makkah, Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Letkol TNI M Hassan akhirnya menemukan makam ibunya yang wafat pada Februari 2014 lalu saat menunaikan ibadah umrah.
Sang ibu meninggal dalam keadaan mengenakan baju ihram sebelum berangkat ke Masjidil Haram. ''Ketika berangkat, ibu tampak sehat-sehat saja. Tapi saat miqat di Bir Ali istirahat sebentar di hotel ibu tidur dan ternyata tidak bangun lagi dan belum sempat thawaf, tapi sudah pakai baju Ihram,'' cerita Hassan kepada Republika.
Saat meninggal, ibunda Hassan didampingi adik dan adik ipar Hassan yang kebetulan mendampingi saat pergi umrah. Kala itu, sebetulnya Hassan sudah berniat mengumrahkan ibunya bersama istri dan adiknya.
Tapi karena ada tugas negara, Hassan urung pergi ke Tanah Suci mendampingi ibunya. Padahal waktu itu semua urusan yang berkaitan dengan keberangkatan umrah sudah beres dan tinggal berangkat bersama ibu, adik dan istrinya.
Ternyata Allah berkehendak lain. Hassan mendapat tugas mendadak yang tidak bisa ditinggalkannya. Sebagai anggota pasukan pengawal presiden (Paspampres) dia harus siap setiap saat ditugaskan.
Akhirnya yang berangkat mendampingi ibunya, Asni binti Johan, untuk menunaikan ibadah umrah adalah adik kandung dan adik iparnya.
Ketika berangkat, ibunda Hassan tampak sehat-sehat saja, meski sering mengeluh sakit di lutut, mungkin karena usianya yang sudah 70-an tahun.
Hassan mengaku sangat menyesal tidak bisa mendampingi ibunya menunaikan ibadah umrah. Apalagi ibunya meninggal di Tanah Haram saat berumrah. Sejak itu, ia punya keinginan kuat untuk pergi ke Tanah Suci.
''Tuhan mengabulkan keinginan saya. Alhamdulillah meskipun saya tidak jadi umrah, ternyata tugas mengantarrkan saya ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji sekaligus bisa mengengok makam ibu,'' kata Hassan yang baru kali ini menjadi petugas haji.