REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebanyak 1.029 paspor calon haji (calhaj) ternyata belum diterima Kementerian Agama. Jika hingga Kamis (11/9) sore paspor tidak diserahkan, maka calhaj terpaksa batal berangkat ke tanah suci. Hal itu dikarenakan pengurusan visa tidak bisa dilakukan.

1.029 paspor yang belum diserahkan berasal dari berbagai pihak calhaj. Dengan rincian, 50 paspor dari Tim Pengawas dan Pengendalian (Wasdal), 203 paspor dari mutasi embarkasi, 549 dari petugas haji dan 242 calhaj khusus. Sedangkan 48 sisanya dari calhaj reguler.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Ahda Barori mengatakan, penyerahan paspor dari daerah biasanya memang dilakukan di akhir-akhir penutupan. Hal itu untuk efisiensi agar daerah menyerahkan paspor calhaj langsung dilakukan sekali setelah semua terkumpul dengan memastikan calhaj yang akan berangkat.

"Jadi itu masih disisir (di Kanwil), yang positif akan berangkat baru dikirim (paspornya)," katanya kepada ROL, Rabu (10/9).

Dia mengungkapkan, pengurusan visa tidak memakan waktu yang lama. Setelah paspor dikirim ke Kemenag, proses pengurusan visa hanya menghabiskan waktu dua hingga tiga jam saja untuk diproses di Kedutaan Besar Saudi Arabia (KBSA). Menurutnya, masih ada waktu sampai Kamis (11/9) untuk pengiriman paspor.

Ahda mengaku optimis bahwa paspor calhaj yang masih belum dikirim akan segera diberikan sebelum batas akhir penyerahan. Dia juga menjamin bahwa semua calhaj tidak akan ada yang terkendala keberangkatannya karena masalah visa yang tidak keluar.

"Kami optimis, jumlah (1.029) itu kan tidak banyak. Sementara pemvisaan cuma sebentar dan sehari mereka (KBSA) bisa mengeluarkan visa sampai sepuluh ribuan," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika