REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sekitar 70 persen calon jamaah haji (calhaj) dari Jakarta termasuk risiko tinggi baik dari usia lanjut maupun penyàkit yang sudah lama diderita seperti hipertensi, kolesterol tinggi dan sebagainya.
Banyak lansia yang sesampainya di hotel harus digandeng, naik kursi dorong, menggunakan alat bantu jalan, dan ada juga yang kebingungan mencari pembimbing dan toliet.
Toilet di ruang lobby baik untuk perempuan dan laki-laki hanya tersedia masing-masing dua dan satu buah kamar mandi. Padahal di ruangan toilet ada 4-5 buah kamar mandi, tetapi lainnya tidak berfungsi karena tidak ada lampu, kotor dan sebagainya.
Menurut Penanggung Jawab Kesehatan Pemondokan G10 Achmad Dimas, dari sebanyak 453 calhaj, sebanyak 312 calhaj berrisiko tinggi dengan perincian; 170 calhaj lanjut usia, 113 hipertensi dan sekitar 100 kolesterol tinggi.
"Karena itu, kami harus banyak bicara kepada para jamaah calon haji agar mereka dapat memperhatikan kesehatannya," kata Dimas menerangkan.
Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah dr. Muhammad Ilyas, SpPD-K, SpP mengatakan untuk memaksimalkan pelayanan bagi calhaj risti, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran kepada para dokter untuk melakukan kunjungan setiap hari ke pemondokan calhaj risti.
Dokter yang akan melakukan kunjungan berasal dari dokter sektor dibantu dokter kloter. Menurut dia, mencegah lebih baik daripada mengobati. Para petugas sanitasi juga akan melakukan survei pemondokan.