Kamis 11 Sep 2014 20:04 WIB

Panitia Imbau Calhaj Banten Adaptasi Aturan Embarkasi

Suasana di asrama Haji Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Republika/Yasin Habibi/ca
Suasana di asrama Haji Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta-Bekasi, Jawa Barat mengimbau jamaah calon haji asal Serang, Banten untuk lebih beradaptasi dengan aturan embarkasi.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Jabar, Azam Mustazam, menyusul masih didapatinya sejumlah peraturan yang dilanggar.

"Salah satunya terkait larangan keluarga calon haji yang mengantar hingga ke lingkungan embarkasi," katanya di Bekasi, Rabu (10/9).

Namun, Azam memakluminya mengingat Kementerian Agama mulai memindahkan embarkasi bagi calhaj asal Banten ke Embarkasi Jakarta-Bekasi dari Embarkasi Haji Pondok Gede, Jakarta Timur mulai 2014.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ratusan keluarga pengantar calon jamaah haji asal Serang, Banten akhirnya tertahan di sekitar gerbang masuk Embarkasi Jakarta-Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/9) siang.

Kerumunan keluarga jamaah datang ke lokasi itu menggunakan sejumlah kendaraan minibus

hingga mengakibatkan penyempitan arus lalu lintas di sekitar Jalan Kemakmuran. Bahkan, tidak sedikit pula dari mereka yang kecewa terhadap aparat keamanan embarkasi yang tidak memperbolehkan mereka memasuki area asrama dengan alasan apa pun.

"Kami memang tidak memperbolehkan keluarga pengantar memasuki area embarkasi mengingat keterbatasan ruang," kata Azam. Menurut dia, keinginan masyarakat Serang untuk mengantar keluarganya hingga ke embarkasi didorong oleh rasa kekeluargaan yang kental sehingga dia memaklumi hal itu.

Panitia pun mengarahkan para keluarga yang ingin menjalin komunikasi dengan calon haji keluarga mereka ke area pintu bagian belakang embarkasi meskipun harus dibatasi pagar tralis.

Kedatangan 450 calon haji Serang yang tergabung dalam kloter 27 itu juga lebih cepat dua jam dari yang diagendakan panitia.

Akibatnya, ratusan calhaj terpaksa tertahan di area selasar embarkasi karena kloter sebelumnya asal Depok belum diberangkatkan menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Para calhaj tersebut ditampung sementara di area selasar yang hanya memiliki kursi kayu dan lantai karena kamar yang disediakan panitia masih diisi oleh calhaj asal Depok.

"Kita tidak tahu kalau sampainya terlalu cepat. Tapi tidak apa-apa, lebih cepat lebih baik," kata salah satu calhaj Serang, Dayat (43).

Dia bersama rekannya terpaksa selonjoran di atas lantai untuk sekedar melepas lelah setelah menempuh perjalanan selama dua jam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement