Sabtu 13 Sep 2014 08:48 WIB

Dubes Indonesia Coba Naik Bus Shalawat

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Julkifli Marbun
Jamaah Haji
Foto: Reuters
Jamaah Haji

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAh - Duta besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdurrahman Muhammad Fachri mencoba bus Shalawat untuk para jamaah haji Indonesia yang akan pergi ke Masjidil Haram dan sebaliknnya, Jum'at malam (12/9).

"Bus kita cukup bagus, tidak kalah dengan bus yang dipakai negara lain," kata Abdurrahman yang didampingi  Konjen Indonesia di Jeddah  Darmakirti Syailendra dan Kepala Daker Makkah Endang Jumali.

Abdurrahman naik bus shalawat Rawahel jurusan Sl Ghaza - Bakhutmsh/Nakkasah dan berhenti di Terminal 4. Bus shalawat "Rawahell "yang dinaiki orang Indonesia dari terminal Al-Gaza berwarna hijau  sama dengan yang dinaiki oleh orang Turki.

Pada saat menaiki bus para  penumpang dari Indonesia tampak berebut dan ingin cepat-cepatan duduk. Kadang tak peduli apakah di belakangya ada orang yang sudah lanjut usia atau tidak.

"Saya kadang marah melihat orang-orang yang tidak sabar saat naik bus. Datangnya terakhir dan orang sudah mengantre lama, malah mereka duluan masuk," kata seorang Jamaah Haji dari Padang.

Padahal kalau bus shalawat yang akan mereka naiki sudah penuh, masih ada bus di belakangnya. Karena bus shalawat untuk mengantarkan  jamaah haji Indonesia dari pemondokan ke Masjidil Haram ini selalu ada selama  24 jam. 

"Namun karena belum semua jamaah haji datang dan belum semua bus dioperasionalkan, jarak kedatangan bus satu dengan bus berikutnya pada jalur yang sama sekitar 20 menit," kata  Kepala Seksi Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makah Suhendro Wagiono Irsyad. 

Menurut dia, sampai saat ini bus shalawat yang sudah beroperasi ada 34 bus dari 145 bus yang di luar terowongan. Sedangkan seluruh bus shalawat untuk jamaah haji Indonesia yang  di dalam  terowongan sekitar 45 bus.

Karena di terminal Al- Ghaza banyak bus shalawat milik perusahaan Rawahell yang disewa oleh negara lain, maka untuk memudahkan penumpang Indonesia tidak keliru saat naik bus, di bagian kaca depan bus diberi stiker dengan bendera merah putih dan warna serta angka yang membedakan jurusan satu dengan jurusan lainnya. Bus shalawat untuk transportasi jamaah haji Indonesia.

Bus shalawat yang digunakan jamaah haji Indonesia untuk ke Masjidil Haram, baik bus Rahawll maupun Saptco masih bagus karena  bus tersebut rata-rata masih baru dan paling lama buatan tahun 2008. Di samping itu bus shalawat juga diperlengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan pemecah kaca. Hal ini untuk mengantisipasi bila terjadi kebakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement