Sabtu 13 Sep 2014 17:08 WIB

68 Mahasiswa Mesir Bantu Petugas PPIH Indonesia

Jamaah haji Indonesia di Tanah Suci.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari/ca
Jamaah haji Indonesia di Tanah Suci.

Oleh: Zaky Al Hamzah

JEDDAH – Sebanyak 68 mahasiswa Indonesia yang kuliah di Mesir segera mem-//back up// pekerjaan para petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Daerah Kerja (Daker) Makkah, Daker Madinah dan Daker Jeddah.

Pasalnya, Kantor Teknis Urusan Haji (TUH) Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, sudah menyelesaikan masalah visa untuk tenaga musiman (temus) haji dari Mesir.

Kontribusi ke-68 mahasiswa ini sangat dibutuhkan untuk membantu petugas PPIH dalam melayani jamaah calon haji (JCH) Indonesia yang mencapai 168 ribu orang.

"Kami berharap 1-2 hari lagi (para temus mahasiswa asal Mesir ini) bisa secepatnya datang. Kami sendiri baru dapat kabar dari Kairo (Ibu Kota Mesir, red), (Rabu) kemarin sore," kata Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia di Arab Saudi, Arsyad Hidayat saat ditemui di Kantor TUH, Jeddah, Arab Saudi, Kamis (11/9) siang waktu arab saudi (WAS).

Tahun ini, Kantor TUH maupun Kepala PPIH Daerah Kerja (Kadaker) Jeddah Ahmad Abdullah Yunus mengakui bila kedatangan para temus mahasiswa dari berbagai negara mengalami keterlambatan, salah satu akibatnya visa yang dialami temus mahasiswa di Mesir ini.

Salah satu penyebabnya adalah penerapan sistem elektronik haji (e-hajj) yang diberlakukan Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia mulai tahun ini. Sistem ini diterapkan mendadak, karena baru beroperasi menjelang pelaksanaan ibadah haji.

Menurut Arsyad, sistem ini berlaku sejak dari pengajuan visa di kedubes-kedubes Arab Saudi di berbagai negara, terutama negara yang mengirimkan warganya untuk berhaji. Ironisnya, penerapan sistem e-hajj yang diterapkan di masing-masing Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di sejumlah negara tidak seragam. Masih ada yang menggunakan sistem pendataan jamaah haji secara manual, seperti Kedubes Arab Saudi di Mesir.

Untuk tahun ini, Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Kantor TUH merekrut 125 orang tenaga musiman termasuk warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi sebanyak 533 orang.

Sebanyak 125 di antaranya merupakan temus mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di sejumlah negara, seperti Mesir, Sudan, Maroko, Yordania, Libya, Suriah, Lebanon, Yaman, dan Tunisia. Usia temus mahasiswa ini sekitar 22 tahun hingga 29 tahun.

Dari jumlah itu, jumlah temus mahasiswa yang kuliah di Mesir menyumbang temus terbanyak, yakni 68 orang mahasiswa. Kemudian temus mahasiswa dari Yordania sebanyak lima orang, Maroko (enam orang), dan Tunisia (tiga orang). Sedangkan dari Sudan, rencananya sebanyak 17 orang, Yaman (13 orang), dan Libanon sebanyak tiga orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement