REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji meluncurkan Program Gerakan Minum Zam-zam dan mengonsumsi kurma (Gerzam). Menurut Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Muhammad Ilyas, ada begitu banyak manfaat yang bisa didapat jamaah ketika mengonsumsi kurma dan minum Zam-zam.
Bahkan menurut dia sebelum jamaah haji berangkat ke Tanah Suci. Ia mengatakan tujuan dari Gerzam adalah untuk memenuhi asupan kalori jamaah haji. Baik dari sisi kebutuhan cairan maupun dari sisi kebutuhan kalori.
Dari analisis yang telah dilakukan ternyata air zam-zam itu mengandung zat yang disebut aquaporin yakni suatu melokul yang sangat kecil ukurannya 20 kilodalcon.
Hal itu berfungsi membuka pori-pori dalam sel sehingga air atau zat-zat lain akan bisa masuk ke dalam sel. Menurut Ilyas, dengan adanya komponen yang ada di dalam air zam-zam maupun kurma bisa secara sinergi memberikan manfaat dalam memperbaiki metabolisme.
Di samping itu, lanjut dia, ternyata kurma mengandung suatu zat yang namanya "disakarida". Sehingga kurma ini relatif aman dikomsumsi oleh penderita diabetes mellitus. Meskipun rasanya manis, tetapi tidak serta merta meningkatkan kadar gula darah.
Selanjutnya, kata dia, penelitian menunjukkan bahwa air zam-zam mampu menurunkan HbA1C yakni salah satu parameter kimia yang dipakai untuk melihat apakah penderita diabetes itu terkendali gula darahnya atau tidak. HbA1C ini akan menurun dengan mengonsumsi air zat-zam.
Di sisi lain kurma mengandung antioksidan yang disebut glutation. Dengan mengonsumsi kurma, maka penyakit tertentu seperti PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), Asma yang dialami sejak di Indonesia bisa terkendali, kata dia.
Lebih lanjut kurma memproteksi seseorang dari infeksi. Sehingga hal ini bisa meningkatkan pertahanan tubuh bagi jamaah. Karena program Gerzam belum menjadi kebijakan nasional, kata dokter spesialis paru , maka Gerzam ini diprioritaskan pada jamaah haji yang berisiko tinggi.