REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Salah satu keinginan jamaah haji yang mengunjungi Masjidil Haram di Makkah adalah mencium batu Hajar Aswad yang terdapat di sudut Tenggara Kabah.
Namun pada menjelang puncak haji, upaya tersebut sangat susah karena banyaknya jamaah yang ingin melakukan hal itu sehingga desak-desakan tidak terelakan. Apalagi bagi jamaah haji asal Indonesia yang fisiknya lebih kecil dibanding jamaah haji negara lain terutama dari Afrika dan Timur Tengah, maka perjuangan akan lebih berat lagi.
Hal itu dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mencari keuntungan dengan menjadi "joki" Hajar Aswad, yang menawarkan jasa agar jamaah bisa mencium batu tersebut. "Kami kemarin (Minggu) ditawari untuk mencium Hazar Aswad," kata Dedeh Susanti dari Media Center Haji, di Makkah, Senin (15/9).
Pada Ahad kemarin, wartawan yang tergabung dengan Media Center Haji memang tidak menggunakan pakaian petugas haji termasuk empat wartawati, sehingga layaknya jamaah biasa. Santi, wartawan Elshinta, mengatakan menjelang mendekati Hajar Aswad yang sangat padat, seorang yang menggunakan batik, sarung dan kopiah menanyakan apakah ingin mencium Hajar Aswad.
Saat ditanya harganya, lelaki yang berbahasa Indonesia itu mengatakan 200 riyal (1 riyal = Rp3.150) Saat dikatakan harga tersebut kemahalan, joki tersebut bersedia menurunkan harga ketika mengetahui rombongan terdiri dari empat orang.
"Ayo seorang 100 riyal. Jadi 400 riyal berempat," kata Santi menirukan joki. Sang joki pun langsung mencoba merangkul untuk membatu rombongan mendekati Hajar Aswad. Namun karena memang tidak berniat mencium, keempat wartawati tersebut berlalu untuk terus mengelilingi Kabah.
Menurut Nazli Zakaria dari TVRI, keempat orang tersebut memang berupaya tetap di depan Hajar Aswad menunggu "pelanggan".
Mereka hanya maju mundur seolah-olah ingin mencium Hajar Aswad. Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Muhammad Hasan mengingatkan jamaah terhadap joki tersebut agar tidak terjadi pemerasan, dengan menerapkan harga yang tinggi.
Menurut Tuntutan Praktis Perjalanan Ibadah Haji yang dikeluarkan Kemenag mencium Hajar Aswad sunnah bagi orang laki-laki.
Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan dalam bersikap terhadap Hajar Aswad sangat bijaksana. Jika mungkin, orang tawaf supaya menciumnya. Jika tidak mungkin cukup mennyentuhnya kemudian mencium tangan yang telah menyentuh Hajar Aswad. Jika tidak mungkin, cukup berisyarat dari jauh dengan tangan atau tongkat yang dibawa kemudian menciumnya.
sumber : Antara
Advertisement