Selasa 16 Sep 2014 11:11 WIB

Prof Dadang Kahmad, Spiritualitas Ibadah Haji (1)

Prof H Dadang Kahmad.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Prof H Dadang Kahmad.

Oleh: Heri Ruslan

Ibadah haji selalu membuahkan pengalaman spiritual. Setiap jamaah haji biasanya memiliki pengalamannya masing-masing. Spiritualitas haji memang sering ditemukan dalam kisah pengalaman para pelakunya.

Prof H Dadang Kahmad, guru besar Sosiologi Agama UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, mengaku mendapat begitu banyak pengalaman spiritual saat menunaikan rukun Islam kelima itu.

Ia menunaikan ibadah haji pada 1974. Saat itu usianya masih 22 tahun. “ Saya pertama kali naik haji waktu menjadi petugas pramugara haji Garuda. Kebetulan sebagai karyawan musiman di PT Garuda Indonesia. Pada waktu itu, jumlah haji dari Indonesia masih sedikit, sekitar 25 ribu orang jamaah,” ujarnya mengenang.

Menurut Dadang, pengalaman haji waktu itu amat mengesankan. “Kota Makkah kondisinya masih sederhana. Jauh berbeda sekali dengan keadaan zaman sekarang. Banyak pondokan jamaah haji yang tidak (belum) pakai lift, dengan tangganya terbuat dari pohon kurma. Masjidil Haram pun kondisinya masih belum diluaskan,” tuturnya.

Bahkan, kata dia, saat itu sumur zamzam masih bisa dilihat. "Kalau kami ingin minum, harus berjalan turun ke lantai bawah dan minum dari keran yang ada di sumur tua tersebut," ungkapnya.

Jika tidak mau repot, lanjut dia, jamaah bisa membeli air zamzam seharga satu sen riyal untuk satu mangkok yang dijajakan seseorang di barisan shalat jamaah haji. Uniknya, kata Dadang, mangkoknya hanya satu untuk dipakai oleh ribuan jamaah. Airnya dituangkan dari teko khas pada waktu itu. "Wah, ini sangat berkesan di hati," ucapnya sembari tersenyum.

Menjalankan ibadah haji pada 1974 diakui Dadang sungguh sangat berkesan. Selain jumlah jamaah memang masih sedikit dibandingkan sekarang, menurut dia, Allah SWT banyak memberikan kemudahan-kemudahan.

"Waktu itu saya bisa mencium Hajar Aswad setiap tawaf, karena memungkinkan," kata ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement