Selasa 16 Sep 2014 15:24 WIB

Mabrur Berhaji dengan Komik Haji (3-habis)

Komik haji karya A Luqman.
Foto: Republika/Tahta Aidilla/ca
Komik haji karya A Luqman.

Oleh: Zaky Al Hamzah     

Komik unik ini juga disertai rute perjalanan ibadah haji untuk haji tamattu. Ilustrasinya didesain dalam format timeline layaknya di Majalah Time.

Seperti grafis awal perjalanan jamaah calon haji di embarkasi, mendarat di Bandara Jeddah atau Bandara Madinah, shalat Arbain di Masjid Nabawi, tawaf umrah, menjalani rangkaian haji hingga kembali ke Indonesia.

"Dengan hanya membaca grafis timeline rute perjalanan haji untuk haji tamattu ini saja, jamaah (calon haji) yang awam pun akan memahami ritual haji dengan mudah," katanya.

Ngomong-ngomong apakah Luqman pernah berhaji sebelum menyusun komik ini? "Belum. Tapi, saya berusaha mempermudah konten ibadah haji melalui komik ini," jawabnya. Justru, pada 1987, dia nyaris berangkat haji bersama Presiden Soeharto.

Ceritanya, dia ditugaskan pimred Majalah Tempo untuk berhaji bersama Presiden Soeharto. "Saya bilang, saya ndak punya paspor. Sekred bilang akan membantu. Tapi, akhirnya saya gagal berhaji karena saya tak punya KTP," kenangnya.

Kini, Luqman sebentar lagi menjalani ritual haji bersama istrinya, seperti apa yang disusunnya dalam komik haji. Ini haji pertama bagi dirinya. Tak ada bekal khusus dalam menjalani rukun Islam kelima ini. "Haji menurut saya adalah ibadah penuh kepasrahan," jawabnya.

Obrolan kami berakhir. Saya beruntung bersua beberapa menit dengannya. Lima belas menit setelah keluar dari ruang VIP Bandara Jeddah, saya menyesal. Saya lupa minta dia menandatangani komik haji yang diberikan khusus untuk saya.

Kalaupun tak bisa berjumpa lagi di Padang Arafah saat wukuf, ada satu pelajaran penting darinya yang harus saya maknai agar (nantinya) haji saya dan dia menjadi mabrur. Pasrah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement