Kamis 18 Sep 2014 09:42 WIB

Dirjen Haji Kunjungi Pemondokan di Luar Markaziyah (1)

Dirjen Haji dan Umrah, Abdul Jamil.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Dirjen Haji dan Umrah, Abdul Jamil.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh; Zaky Al Hamzah

MADINAH -- Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) RI Abdul Djamil langsung turun tangan mendengar kabar kasus pemondokan jamaah haji di Madinah.

Abdul Djamil bahkan meninjau langsung kondisi sejumlah pemondokan jamaah haji yang ditempatkan di pemondokan di luar area Markaziah, area yang dekat dengan Masjid Nabawi, Madinah.

Sasaran pertama kunjungan Dirjen PHU tentunya lokasi pemondokan haji di luar Markaziah kompleks Masjid Nabawi yang memprihatinkan akibat wanprestasi sembilan Majmuah (penyedia akomodasi jamaah haji) asal Indonesia.

Sidak Dirjen PHU itu diikuti Ketua PPIH Indonesia di Arab Saudi, Ahmad Jauhari; Konjen RI di Jeddah, Darmakirty Syaliendra; Kadaker Madinah Nasrullah Djassam; Direktur Penyelenggaraan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis dan pejabat lain di Kemenag RI.‎

Sejumlah pemilik Majmuah yang bertanggungjawab dan menempatkan jamaah haji di pemondokan ini juga diajak sidak agar bisa diajak mencarikan solusi atas kasus ini serta mendengarkan langsung keluhan jamaah haji asal Indonesia.

Akibat wanprestasi sembilan Majmuah itu mengakibatkan 17 ribu jamaah haji dalam 42 kloter terpaksa tinggal di pemondokan di luar Markaziah yang kurang layak.

Media Center Haji (MCH) Madinah melaporkan Abdul Djamil mengunjungi dua pemondokan yaitu Mabrusah 2, dan Qosor Adil. ‎Dua pemondokan ini berada di luar Markaziah, dan jarak pemondokan dengan Masjid Nabawi lebih dari 650 meter.

Parahnya, sejumlah fasilitas untuk jamaah haji di dua pemondokan ini tidak sebagus seperti fasilitas di pemondokan yang terletak di dalam area Markaziah. Jamaah yang ditempatkan di pemondokan ini berasal dari Kloter 13 Embarkasi Medan.

Kondisi dua pemondokan tersebut cukup memprihatinkan. Satu kamar diisi enam hingga sembilan jamaah haji dengan kasur seadanya. Posisi tempat tidur juga terkesan asal muat, serta tidak ada ruang khusus untuk menyimpan koper jamaah.

Setiap dua kamar diberi satu kamar mandi ukuran 3x1,5 meter yang airnya sempat mampet beberapa waktu. Kaca toilet dipasang seadanya dan kloset sederhana melengkapi kamar mandi kecil ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement