REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH–Siti Robiuatul Adawiyah bertugas sebagai Pembimbing Ibadah Jamaah Uzur (PIJU) di salah satu ruang perawatan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI). Sehari-hari, ia membimbing pasien yang dirawat di BPHI Makkah untuk berdoa dan menunaikan seluruh prosesi haji nantinya.
“Insya Allah doa ibu diijabah Allah ya. Meski ibu di sini sama dengan di Masjidil Haram. Ibu seperti di depan Kabah. Semangat, optimis ya Bu, nanti bisa haji dengan sempurna,''kata Siti saat mendampingi seorang calhaj perempuan penderita diabetes, Kamis (18/9).
Pasien itu pun menirukan doa yang disampaikan Robiatul sambil meneteskan air mata. Kepala BPHI Makkah Agus Widyatmoko menerangkan, petugas PIJU seperti Siti ada enam orang. Mereka terdiri dari empat mahasiswa Mesir dan orang mahasiswa Sudan.
Mereka bertugas untuk mengurus ibadah sehari-hari para pasien di BPHI termasuk sholat lima waktu dan mencari atau mengecek siapa saja pasien yang belum melaksanakan umroh wajib.
''Kebanyakan pasien sudah berihram, tetapi belum sampai Masjidil Haram sudah sakit dan belum sempat thawaf dan sa'I sehingga perlu pendamping khusus,” ujar Agus.
Sampai Rabu sore (17/9) ada 23 pasien yang belum berumroh dari sekitar 52 pasien yang dirawat di BPHI. Selain dirawat di BPHI, jamaah haji Indonesia ada yang dirawat di RS Arab Saudi, karena peralatannya lebih lengkap. Rumah sakit yang merawat jamaah haji Indonesia antara lain RS An Noor, RS Zaher,RS Hera,dan RS Syisya.