REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- "Ya Allah, Wahai Tuhan manusia, sembuhkan penyakit saya, beri hamba kesehatan, beri hamba ketenangan hati, beri hamba kekuatan, untuk melaksanakan panggilan-Mu, beri hamba kekuatan untuk melaksanakan ibadah haji.''
Itulah penggalan doa yang disampaikan Siti Robi'atul Adawiyah, yang bertugas sebagai Piju (Pembimbing Ibadah Jamaah Uzur) di salah satu ruang perawatan BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia) saat membimbing seorang pasien di BPHI Makkah.
Pasien pun menirukan doa yang disampaikan Robiatul sambil meneteskan air mata. Usai membimbing doa, Siti berkata pada ibu Penderita Diabetes ini, ''Ibu dalam hati sebut Allah-Allah. Insya Allah doa ibu diijabah Allah. Meski ibu di sini sama dengan di Masjidil Haram. Ibu seperti di depan Ka'bah. Semangat... optimis ya Bu, nanti bisa haji dengan sempurna,''kata dia.
Menurut Kepala BPHI Makkah Agus Widyatmoko, di BPHI ada enam orang Piju yang terdiri dari empat mahasiswa Mesir dan dua orang mahasiswa Sudan.
Mereka bertugas untuk mengurus ibadah sehari-hari para pasien di BPHI termasuk shalat lima waktu dan mencari atau mencek siapa saja pasien yang belum melaksanakan umrah wajib .
''Kebanyakan pasien sudah berihram, tetapi belum sampai Masjidil Haram sehingga belum thawaf dan sa'i. Karena pasien sudah sakit lebih dulu sebelum umrah,''kata Siti.
Sampai Rabu sore (17/9) ada 23 pasien yang belum berumrah dari sekitar 52 pasien yang dirawat di BPHI. Selain dirawat di BPHI, jamaah haji Indonesia ada yang dirawat di RS Arab Saudi, karena peralatannya lebih lengkap.
Rumah sakit Arab Saudi yang merawat jamaah haji Indonesia antara lain: Rumah Sakit An Noor, Rumah Sakit Zaher, Rumah Sakit Hera dan Rumah Sakit Syisya.