Jumat 19 Sep 2014 10:21 WIB

Calon Jamaah Haji Asal Purwakarta Menangis Kehilangan Living Cost

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Damanhuri Zuhri
Calon jamaah haji menukarkan uang rupiah dipenukaran asrama haji, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/9).(Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Calon jamaah haji menukarkan uang rupiah dipenukaran asrama haji, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/9).(Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Semua jamaah haji, sebaiknya berhati-hati menjaga uang dan barang berharganya. Karena, akibat kelalainnya seorang jamaah asal Plered-Purwakarta, menangis kehilangan uang living cost sebesar 1.500 reyal.

Di depan tempat penukaran uang reyal, seorang jamaah dikerubungi jamaah lainnya. Calon haji bernama Jenah Muksin Hadia (52 tahun) warga Plered Purwakarta, menangis karena saat hendak menukarkan uang reyal pecahan kecil, Ia tak menemukan uang tersebut.

''Uang saya hilang, kayaknya jatuh semalam saya masukan ke tas,'' ujar Jenah kepada Republika, sambil tersedu-sedu, Jumat (19/9).

Menurut Jenah, Ia menyadari uangnya hilang saat akan menukarkan uang dengan pecahan kecil. Ia bingung kalau uang tersebut tak bisa ditemukan, selama di Mekah harus bagaimana. ''Saya nggak punya uang Reyal lagi. Saya memang teledor,'' katanya menyesal.

Sementara menurut Petugas Kesehatan Haji Kloter 54, Eva Yahya, saat pemeriksaan kesehatan menyambut kedatangan jamaah, Kamis malam (18/9), petugas menemukan uang berjumlah 1. 500 real.

Petugas, berusaha mencari pemilik uang tersebut, tapi tak ada jamaah yang mengaku kehilangan. Jadi, uang tersebut disimpan oleh petugas sambil memastikan jamaah yang kehilangan uang.

''Kami bersyukur, akhirnya bisa mengembalikan uang yang kami temukan ini. Dari malam, kami mencari pemilik uang ini,'' katanya.

Eva berharap, semua jamaah menjaga barang berharga yang dibawanya jangan sampai lengah. Apalagi, uang living cost yang sangat dibutuhkan calon jamaah haji di Tanah Suci.

''Kami menghimbau calon jamaah haji berhati-hati, terutama nanti di Tanah Suci saat berkumpul dengan jamaah lain,'' jelas Eva Yahya mengingatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement