REPUBLIKA.CO.ID, Oleh; Zaky Al Hamzah
JEDDAH -- Kantor Teknis Urusan Haji (TUH) KJRI di Jeddah, Jumat (19/9) petang waktu Arab Saudi (WAS) mendadak heboh. Saat sejumlah petugas masih bekerja, mereka kedatangan jamaah haji yang tersesat atas nama Nawawi Sahri Abas (52 tahun).
Saat dipapah masuk ke mushala kantor TUH, Nawawi terlihat masih bingung. Bicaranya pun menggunakan dialek bahasa Banjar, membuat sejumlah petugas kelimpungan. Untungnya, petugas yang asli Banjarmasin namun lama tinggal di Arab Saudi (mukimin), Ayman Anwar, masih bertugas di kantor.
Wajah Nawawi masih terlihat kebingungan. Dia datang ke kantor TUH setelah dijemput staf protokol dan pelayanan kasus orang hilang Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi, Mochamad Syafii Hashim, di kantor polisi Kandara, di pusat Kota Jeddah.
Syafii mengaku, menjemput Nawawi setelah ditelpon pejabat dari KJRI Indonesia di Jeddah, yang menyebutkan ada jamaah haji tersesat dan diamankan di kantor polisi tersebut.
Nawawi kemudian dibawa ke kantor TUH. Dia hanya mengenakan kain ihram dan goodie bag berlogo salah satu operator seluler di Arab Saudi.
Nawawi diketahui dari Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kebetulan, Republika sempat menemui rombongan jamaah haji asal kloter ini pada Kamis (18/9) siang WAS di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Kloter ini juga memiliki jamaah yang membuat petugas PPIH Indonesia, kewalahan. Yakni atas nama Patimah Abdulllah binti Abdullah (75 tahun), yang berontak kepada petugas setelah turun dari pesawat (Republika, Jumat, 19/9).
Setelah tiba di kantor TUH, Nawawi masih terlihat linglung. Ketika dicecar pertanyaan oleh Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Haji PPIH Indonesia di Arab Saudi, Achmad Riad S, dan Kepala Seksi Perlindungan Jamaah PPIH, Abu Haris Mutohar, omongan Nawawi masih belum nyambung meski jawabannya sudah diterjemahkan oleh Ayman Anwar.
Petugas kemudian menenangkan Nawawi dengan menawarkan teh manis hangat dan botol minuman. Beberapa menit kemudian, Nawawi akhirnya menceritakan dengan bahasa Banjar.
Menurut dia, setelah turun dari pesawat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, dia dan rombongan beristirahat sambil mengenakan kain ihram di Plaza Bandara. Setelah itu, melanjutkan perjalanan menuju Makkah.