REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah
Sedangkan M Yamin bin Mad Sali, dilaporkan hilang sejak pergi dari maktabnya di Madinah ba'da subuh WAS, Ahad (14/9).
Yamin yang berasal dari Jawa Barat dalam buku kesehatan hajinya terindikasi menderita gangguan mental kronik. Yamin ditemukan lima hari setelah laporan kehilangan, atau pada Kamis (18/9) di Masjid Nabawi.
Menurut Riad mengutip pernyataan petugas perlindungan jamaah haji Daker Madinah, Suyono, Yamin berulang kali menghilang. Karena kerap hilang, wajah Yamin mudah dikenali sama petugas perlindungan jamaah.
"Sampai ketika Suyono menemukan kembali Yamin, petugas tersebut langsung memeluk erat-erat Yamin, agar tak hilang lagi," tutur Riad didampingi Kepala Seksi Perlindungan Jamaah PPIH, Abu Haris Mutohar.
Sementara Mas Agus Tjik yang berusia 72 tahun dilaporkan menghilang sejak keluar dari hotel tempatnya bermalam, Mubaroq Fidy, pada Jumat (12/9).
Mas Agus yang berasal dari Embarkasi Jakarta Pondok Gede ini baru ditemukan Rabu 17 September di Jabal Uhud yang berjarak sekitar lima kilometer dari pusat Kota Madinah.
Menurut Abu Haris, jamaah ini mengaku sudah pamitan kepada teman satu rombongan untuk beriktikaf di Masjid Nabawi. Namun, ketika teman satu rombongan mengecek di masjid, mereka tidak menemukan sosok Mas Agus Tjik yang berpaspor nomor A-5802056.
Kondisi semakin panik saat hilangnya Mas Agus sudah melewati empat hari. "Sampai ada jamaah satu rombongan yang menganggap Mas Agus Tjik hilang secara misterius," ungkap Abu Haris.
Petugas perlindungan kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi setempat. Polisi di Madinah kemudian menyisir sejumlah titik-titik yang dianggap menjadi tempat kunjungan jamaah haji, termasuk dari Indonesia. "Alhamdulillah, setelah dicari ke sana ke sini, Mas Agus Tjik ditemukan di Jabal Uhud," katanya.