Ahad 21 Sep 2014 10:43 WIB

Ikhlas Memijat, Nenek 99 Tahun Ini tak Kelelahan Saat Berhaji

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Indah Wulandari
Salah seorang jamaah haji lansia (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah seorang jamaah haji lansia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Wajah Nenek Mahati (99 tahun) sudah banyak kerutan. Namun rasa bahagia  tak bisa disembunyikan dari raut muka warga Bojong Pesantren, Cituerup ini. Walaupun baru dua hari  sampai di Makkah dan usai melaksanakan umroh , tak tampak kecapekan sama sekali.

Nenek Mahati mengatakan, sudah menabung lama karena ingin sekali menunaikan ibadah haji. ''Saya sempat bertanya kepada Guru Ngaji saya apakah seorang dukun yang tidak punya apa-apa bisa berhaji ya. Guru ngaji saya bilang Insya Allah bisa asal nabung,''katanya Ahad (21/9).

Akhirnya setiap mendapat uang dari membantu orang melahirkan selalu ditabungnya sebagian. Namun dia lupa saat ditanya sudah berapa tahun menabung. Dia menabung   di lemari bajunya dan kalau sudah terkumpul agak banyak uang  tersebut dimasukkan  ke bank.

Setelah uang simpanannya cukup untuk mendaftar menjadi jamaah haji, langsung dia mendaftar dan menabung ke salah satu bank di Citeurep,  Bogor. Dia lupa kapan mulai  mendaftar tetapi dia mendapat giliran untuk berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun 2015. Namun, tetiba dia dikabari bahwa harus berangkat tahun ini.

Selama menunaikan ibadah haji, ia didampingi oleh tetangganya, Kholid dan istrinya, Yasalbiyah. Waktu melaksanakan umroh wajib, yakni saat thawaf dan sa'i Nenek Mahati disewakan kursi roda.

''Alhamdulillah Nenek sudah  melaksanakan umroh wajib. Tadi saya mau melaksanakan umroh sunnah tanpa menggunakan kursi roda, tetapi baru lima kali putaran thawaf tersodok oleh jamaah haji dari Timur Tengah yang besar badannya . Saya mau jatuh dan mau pingsan. Akhirnya saya tidak jadi umroh sunnah,''kata Nenek Mahati sambil tersenyum.

Meskipun usianya sudah hampir 100 tahun, Nenek Mahati masih belum pensiun sebagai dukun bayi. “Bahkan dua hari sebelum berangkat saja, Nenek Mahati masih membantu orang melahirkan,”kata  Yasalbiyah.

Mahati sempat menjelaskan, niatnya menolong orang yang membutuhkan jasanya. Kini, pengabdiannya itu berbuah manis. Berkat pijatannya, nenek dengan 22 cicit ini menunaikan rukun ibadah kelima.

"Senang  sekali sekarang saya bisa melihat Kabah. Biasanya saya hanya melihat gambarnya di sajadah. Di depan Kabah, saya berdoa kepada Allah swt agar diberi panjang usia dan masih bisa bermanfaat membantu menolong orang yang melahirkan,''tuturnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement