REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Neni Ridarineni dari Tanah Suci
MAKKAH -- Jelang seminggu pelaksanaan ibadah wukuf di Arafah, sebagai puncak dari ibadah haji, Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Muhammad Ilyas mengingatkan para calon jamaah haji Indonesia untuk banyak beristirahat di pemondokan.
''Para calon jamaah haji Indonesia terutama yang berrisiko tinggi, hendaknya banyak melakukan istirahat di pemondokan dan jangan banyak melakukan aktivitas di luar pemondokan,'' jelas Muhammad Ilyas ketika dihubungi Republika, Ahad (21/9).
Muhammad Ilyas mengungkapkan, suhu udara di Makkah tidak tentu, tetapi cenderung tinggi, bisa mencapai 44 derajat Celcius.
''Kalau mau beribadah lebih baik di pemondokan saja dan tidak usah memaksakan diri ke Masjidil Haram, karena di pemondokan juga disediakan tempat untuk shalat berjamaah,'' kata Ilyas menambahkan.
Lebih lanjut Muhammad Ilyas mengungkapkan sebagian besar jamaah haji yang meninggal terutama di Makkah karena menderita kardiovaskuer akut (serangan jantung) yang dibawanya sejak di Tanah Air. Faktor utamanya karena kelelahan.
Dari pendataan terhadap jamaah haji risti (risiko tinggi) di semua sektor, ungkap Muhammad Ilyas, diketahui penyakit kardiovaskuler menduduki urutan terbesar. Padahal kalau seseorang menderita kardiovaskuler harus banyak beristirahat.
''Karena itu, para calon jamaah haji dianjurkan untuk banyak istirahat di pemondokan dan mengurangi aktivitas di luar pemondokan, terutama untuk menyambut puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah,'' jelas Ilyas mengingatkan.