Senin 22 Sep 2014 14:36 WIB

Tim Kesehatan Haji Lakukan Pemeriksaan Ebola di Bandara

Rep: hilyatun nishlah/ Red: Damanhuri Zuhri
Jamaah haji memadati Bandara King Abdul Aziz di Jeddah
Jamaah haji memadati Bandara King Abdul Aziz di Jeddah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Tim kesehatan haji lakukan pemerikasaan Ebola kepada seluruh peziarah  di Bandara Internasional King Abdulaziz. Hal itu dilakukan guna mencegah penyebaran virus Ebola di kota suci sepanjang dan setelah musim haji.

Pengawas Pusat Pencegahan di bandara, Fahd Al Ghazwi mengatakan, tim medis yang mengenakan pakaian pelindung adalah tim yang bertugas untuk meneliti jamaah asal Afrika, khususnya dari Afrika Barat sebelum memasuki kota suci.

Sebelum dilakukan pemeriksaan, para peziarah diminta untuk mengisi formulir medis dan segera diberikan obat setalah mendarat dari penerbangan mereka.

Direktur Pusat Kendali Kesehatan Bandara King Abdul AZIZ menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan kepada setiap peziarah sebelum memasuki Kerajaan.

"Saat ini, kami sedang dalam proses pelaksanaan latihan tentang bagaimana menangani kasus yang diduga penyakit atau Ebola. Sehingga, dapat memastikan bahwa tim siap untuk bertindak jka ditemukan kasus-kasus penyakit berbahaya seperti Ebola," jelas Al-Malki.

Sementara itu, Direktur Medis Pusat Kendali Kesehatan Bandara, Fuad Sindi mengatakan, tim medis akan menggunakan kamera thermal dan pengamatan visual untuk mendeteksi tanda-tanda Ebola.

"Tim pemeriksaan akan merespon cepat jika ditemukan kasus diagnosis Ebola.Dimana tim akan langsung membawa peziarah tersebut ke rumah sakit," lanjutnya.

Sebelumnya, seorang wisatawan yang berkunjung ke Saudi dibawa ke rumah sakit, karena diduga terjangkit Ebola. Namun, ketika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, wisatawan tersebut negatif  terjangkit virus mematikan Ebola.

Jasa Pengawas Medis di Kementerian Dalam Negeri mengatakan, baru-baru ini memerikan fasilitas kesehatan di Makkah, Jeddah dan Madinah, untuk memastikan kesiapan menjelang musim haji yang sangat sibuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement