REPUBLIKA.CO.ID, JEDDDAH -- Banyak supir bolak-balik antara Jeddah dan Makkah menjelang pelaksanaan ibadah haji. Bahkan, mereka bisa bolak-balik dari 10 hingga 20 kali dari hari-hari biasanya.
Seperi yang dilaporkan Arabnews.com, Selasa (23/9), para supir ini pun mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan hari-hari biasa. Pasalnya, mereka akan meminta upah lebih besar atas jasa yang mereka berikan untuk peziarah, khususnya para ekspatriat dan peziarah ilegal yang menuju Makkah karena menghindari pemeriksaan pihak keamanan.
Hal tersebut seperti yang dialami oleh Salem Al-Beishi, seorang supir yang sengaja cuti selama satu bulan dari pekerjaan tetapnya, karena untuk menjadi supir pribadi sepanjang haji. Al-Beishi menuturkan, ia mendapatkan keuntungan besar dari pekerjaan tersebut.
Ia mengatakan, harga transportasi melambung berkat permintaan yang tinggi dan pembatasan yang ketat.
"Saya memberi harga dari 50 hingga 200 real Saudi yang diberlakukan untuk peziarah yang ingin ke Makkah dan Jeddah. Tapi, harga itu mungkin akan lebih meningkat karena mendekati hari Arafah," ujar Abdullah Al-Zahrani, supir dari Al-Baha.
Supir menentukan harga setelah bertanya tentang dimana wisatawan tinggal di Makkah dan apakah mereka penduduk atau bukan. Ia mengatakan, penumpang dengan visa redensi dikenakan biaya terendah. Sementara orang dari luar akan dikenakan biaya tambahan sebesar 50, 70 hingga 100 real Saudi, jika mereka tidak memiliki visa.
Ia mengatakan, seringkali para supir mengambil rute pegunungan untuk menghindari pos pemeriksaan. Yang mana melalui jalur itu akan memakan waktu tiga kali dari rute biasanya.
Saleh Yamani, seorang pekerja asal Yaman mengatakan, ia ingin memasuki Makkah sebelum haji dan ingin mencari kesempatan pekerjaan di depan Arafat. Dan, pria yang berusia 30 tahun ini harus membayar tambahan biaya 100 real Saudi karena masa waktu visanya telah habis dan belum diperpanjang.
Pekerja asal Mesir ini juga harus mempersiapkan anggaran yang lebih besar untuk transportasi antara Makkah dan Jeddah karena driver telah menaikkan harga. "Hal ini terjadi setiap tahun, karena tidak ada mekanisme kontrol harga untuk supir dalam menentukan harga." jelasnya.




