REPUBLIKA.CO.ID,
Dirjen Haji mengingatkan banyak jamaah yang tidak mengenal medan di Arafah dan Mina sehingga peta dan penempatan petugas menjadi salah satu hal penting.
Ia mengatakan, jamaah akan berangkat ke Arafah pada tanggal 8 Zulhijah atau diperkirakan Kamis, 2 Oktober. Sementara wukuf di Arafah diperkirakan pada Jumat, 3 Oktober.
"Sehingga harus diantisipasi karena umat Islam seluruh dunia juga bergerak. Hal itu juga perlu diantisipasi malah transportasi yang akan mengangkut jamaah, kesipatan petugas dan kateringnya," kata Abdul Djamil.
Khusus mengenai katering, Abdul Djamil mengatakan, akan dilakukan persiapan dengan pesat. Kemenag telah menyiapkan ahli khusus dalam masalah tataboga.
Mereka antara lain akan memeriksa kebersihan dan kesehatan dapur. Selain itu juga makanannya, termasuk jumlah gizi dan beratnya. "Harus terjamin keamanan, kebersihan dan kesehatannya," tegasnya.
Dirjen mengatakan akan berupaya maksimal agar pelaksanaan di Arafah dan Mina bisa berjalan dengan baik, termasuk ibadah para jamaah haji. Dirjen mengatakan persiapan puncak haji telah lebih dari 80 persen.