Oleh: Zaky Al Hamzah, Madinah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Hampir semua jamaah haji Indonesia gelombang pertama sudah bergerak dari Madinah ke Makkah. Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) menyebutkan sudah tidak ada jamaah haji yang menetap di pemondokan di Madinah. Data tersebut per Pukul 12.00 waktu arab saudi (WAS), Kamis (24/9).
Meski demikian, Balai Kesehatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Madinah melaporkan masih terdapat enam jamaah yang sakit dan dirawat di Madinah. "Masih ada enam jamaah calon haji jalur reguler yang masih di Madinah. Mereka adalah enam pasien yang tersebar di beberapa rumah sakit ( di Madinah)," Kata Ketua BPHI Madinah, dr Meddy Setiawan kepada Media Center Haji (MCH) Madinah, Rabu (24/9) siang WAS.
Jamaah yang sedang dirawat, kata dia, umumnya mengalami koma dan shock. Para jamaah haji ini kemungkinkan besar akan dibadalhajikan. "Sehingga nanti mereka akan dibadalhajikan atau disafariwukufkan oleh Kementerian Haji Arab Saudi yang bekerjasama dengan Kemenag RI, RS Arab Saudi dan BPHI Madinah," katanya.
BPHI Madinah juga mengevakuasi sejumlah jamaah ke BPHI Makkah. Tiga jamaah yang akan dievakuasi ke Makkah adalah Sumarsih dari Kloter 30 Embarkasi Surabaya, Rullam (Kloter 7 dari Embarkasi Medan) dan Ujang dari Kloter 21 Embarkasi Jakarta. Semua jamaah haji Indonesia akan berada di Padang Arafah untuk menjalani Wukuf yang diprediksi berlangsung pada Jumat 3 Oktober mendatang.